Wednesday, July 31, 2013

Pohon Sensen yang Wow....


Pemandangan Seperti ini sering ku dapati di atas Sensen di depan rumahku.Sensen adalah nama kesayangan untuk pohon Kersen yang biasa disebut pohon Talok oleh warga di desaku.Pohon dengan batang yang rimbun oleh dedauan ini sangat enak untuk digunakan berteduh atau main oleh anak-anak di kampungku.

Apalagi buahnya yang sangat manis jadi incaran anak-anak yang hampir tiap hari tidak mau absen dari sana.Bahkan saya tiap hari yang menyapu daun-daunnya tiap hari suka mengumpulkan buah-buah yang jatuh atau meraih buah-buah imut dan merah yang menggoda kita untuk meraihnya.Jagoan kecilku juga sangat suka dengan buah kersen,rasanya yang manis dan harum sangat dia sukai.Terkadang kalau saya gendong,dia meminta untuk memanjat pohonnya dan meraih buahnya.Daunnyapun kadang kami manfaatkan untuk direbus dan digunakan sebagai obat asam urat.

buah kersen yang maniss..Sumber Gambar Sini


Jagoanku yang pengen memetik buah kersen



Karena letak pohon Kersen di depan rumah itu mengelilingi kolam,bahkan ada yang batangnya diatas kolam maka Nenekku suka kuatir bila banyak anak-anak yang memanjat di atas pohon Sensen itu,takut kecebur kali ya.Padahal anak-anak malah suka mandi dikolam lho,sampai nggak mau naik-naik sampai para orang tua pada marah-marah.

Bagi saya Pohon kersen adalah Pohon keteduhan dan keakraban,dan tidak ada kemilikan pasti atas pohon itu.Semua diperbolehkan memanfaatkannya karena memang pohon itu tumbuh dengan sendirinya.Dan berharap pohon itu bisa tumbuh di tempat-tempat yang semestinya serta membawa kemanfaat bagi semua.Kayak di lokasi sekolah tempat saya mengajar ini
  Filosofi dari si Sensenpun Unic :dia mudah tumbuh di sembarang tempat dengan menebar manfaat,baik muda sampai tua semua orang suka..taraaaa

Tentang Kersen
Kersen atau talok (Muntingia calabura L.) adalah sejenis pohon sekaligus buahnya yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini juga dinamai ceri (untuk ceri yang sebenarnya, lihat artikel ceri).
Di Lumajang, anak-anak menyebutnya baleci. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah datilesaratilesmanzanitas (Filipina); mât sâm (Vietnam);khoom sômztakhôb (Laos); takhop farang (Thailand); krâkhôb barang (Kamboja); dan kerukup siam (Malaysia).
Juga dikenal sebagai capulin blancocacaniquaniguaniguito (bahasa Spanyol); Jamaican cherryPanama berry, dan Singapore cherry (Inggris). Orang Belanda dulu menyebutnya Japanse kers ("ceri jepang"), yang lalu dari sini diambil menjadi kersen dalam bahasa Indonesia atau ada yang menyebutnya ceri.

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Kersen

Oh ya buah kersen ada yang bisa dibuat syrup lho.Jadi yang suka minuman segar dengan sensasi kersen bolehlah ini dicoba.
Sumber dari Sini


Dan dari pohon kersen ini ternyata banyak manfaat yang didapat,selain untuk berteduh,buah kersen punya banyak manfaat lho .Yang pertama buah Kersen Buah kersen sangat bermanfaat dan memiliki kandungan yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai larutan isotonik yang kini banyak beredar di pasaran. Ditinjau dari segi kandungan gizinya buah kersen tidak kalah dengan buah yang lain misalnya mangga. Kandungan vitamin C buah mangga 30 mg, sedangkan pada buah kersen 80,5 mg, selain itu kandungan kalsium pada buah kersen 124,6 mg, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15 mg.

Di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari dan terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. Rebusan daun kersen juga memiliki khasiat anti radang dan menurunkan panas bahkan kandungan dan rebusan daun kersen ternyata dapat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai anti septik.

Kandungan buah kersen setiap 100 gram adalah sebagai berikut:
Air (77,8 gram),
Protein (0,384 gram),
Lemak (1,56 Gram),
Karbohidrat (17,9 gram),
Serat (4,6 gram),
Abu (1,14 gram),
Kalsium (124,6 mg),
Fosfor (84mg),
Besi (1,18 mg),
Karoten (0,019g),
Tianin (0,065g),
Ribofalin (0,037g),
Niacin (0,554 g),
dan kandungan Vitamin C (80,5 mg).

Nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram. Sedangkan daun kersen telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional yang digunakan sebagai obat sakit kepala dan anti radang oleh masyarakat Peru. Sumber ; http://forum.kompas.com/kesehatan/224480-talok-atau-kersen-buah-dengan-banyak-nama-dan-manfaat.html

So hanya kata Wow dah untuk Si Sensen

Oh ya tulisan ini diikutkan dalam “Give Away Aku dan Pohon”

Tuesday, July 30, 2013

Andai ini ramadhan terakhirku...

Bismillah...
Sedang berfikir bahwa usia manusia tidak ada yang memgira seberapa lama,maka bolehlah kita berjaga-jaga.
Andai ini adalah Ramadhan terakhirku,ku berharap malam Lailatul Qodar kudapati sehingga bisa jadi bekal timbangan amal bagi diri.
Andai ini adalah Ramadhan terakhirku,aku ingin bisa melunasi hutang-hutangku yang menggunung tinggi agar tidak jadi pemberat diri untuk masuk syurga yang abadi.
Dan andai ini adalah Ramadhan terakhirku ku harap saya menikah dibulan ini,agar bisa sempurna setengah dienku.aduh banyak amat ya pengharapan yang kupinta ketika ini benar-benar Ramdhan terakhirku.

Maka untuk antisipasi diri,segera persiapkan diri untuk meperbaiki diri dan mempertbal Iman.Hutang-hutang juga kudu tercatatkan (kalau misal meninggal duluan moga diikhlaskan atau ada yang ikhlas melunasi :D ), dan juga banyak-banyakin doa agaer segera ada pangeran yang menyunting saya,taraaaaaaa.....

Eh lupa,bulan ini ada permintaan adek saya agar membelikan Jaket untuk dia.Maka ini kudu di targetkan dapat juga sebelum masa itu datang mendera.Dan andai ini Ramadhan terakhir kupinta kumenang Giveaway ini sebagai hadiah buat orang tua. ^-^

Dan andai ini Ramadhan Terakhirku aku bisa mewujud seperti Perempuan ini,cantik kayak bidadari dengan senyum berseri-seri...aamiin


Tulisan singkat mirip wasiat ini saya ikut sertakan dalam Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie

Tuesday, July 23, 2013

Jangan sampai kalah syukur dan sedekah dengan wanita ini.

Beberapa hari lalu,ketika saya sedang asyik diskusi dengan seorang ibu di sebuah toko,datanglah seorang wanita yang datang-datang langsung cerita ngalor-ngidul sembari curhat "lagi nggak enak badan". Awalnya saya kira wanita ini agak tidak "normal "pikirannya.Tetapi mengikuti ucapannya yang kala itu sedang meminta karung untuk membungkus sesuatu yang saya tebak semacam "dispenser " yang kata beliau mau dia sumbangkan ke sebuah pondok yatim di Semarang.Akhirnya karena kami tak punya karung kami sarankan plastiknya diplester saja karena "dispenser" itu sudah ada dalam kardus.Akhirnya dia nurut,dan saya bantu untuk membungkus dan menuliskan alamat tujuan.

Tetapi saya tanya dulu,"ibu dapat alamat ini darimana?"
"anu mbak,dari mas-mas yang minta sumbangan sembari bawa amplop githu. Kan kayaknya kasian,lalau saya tanya dari mana?terus bilangnya dari Semarang.Lha saya terus dikasih alamat yang ada diamplop itu mbak"
Karena saya takut itu hanya tipuan mas-mas dengan modus minta2 sumbangan atas nama ponpes dsb saya tanya,"Ibu dah pernah hubungi nomernya?"
" Udah ,dibalas kog mbak"
Saya langsung jelaskan kalau takutnya ntar dibohongi,tapi dia tetap kekeuh karena sudah terlanjur janji sama mas-mas yang minta sumbangan itu untuk kasih barang sumbangan.Lagipula ibu itu juga ngaku males lihat barang itu karena merasa ketipu salesnya,di beli 900an ribu.
Si wanita ini tetap ngotot dan bilang "lillahi ta'ala" .Sayapun menuruti dan membungkus kardus itu dan menyarankan dikirim lewat Pos saja,karena jarak Solo dan semarang saya kira cukup murah pakai Pos.

Sembari nunggu saya bungkus kardusnya wanita ini crita ngalor-ngidul nggak capek-capek.Dia rupanya juga mau kontrol ke rumah sakit,sembari bawa hasil rongent kalau paru-parunya kena flek.Padahal sebelumnya dia harus rela diangkat rahimnya karena tumor atau kanker.Yang lebih mengenaskan adalah kala dia dioperasi tidak ada 1pun keluarga yang menungguin.Dia sering di ejek karena tidak punya suami,saudara pada acuh dan ponakan-ponakan tidak ada yang peduli.Saya taksir usianya antara 30-40 tahun.Dan dia hidup sebatang kara,bekerja sendiri dan anggap sesama muslim adalah saudaranya(berdasarkan cerita ibu yang aku ajak diskusi)

Ada satu kisah yang membuat saya "deg",dia bilang" dulu ada banyak orang bilang saya tidak punya suami,anak dan keluarga ntar kalau ada apa-apa tidak ada yang merawat.Tapi nyatanya pas saya sakit ada keajaiban mbak.Saya waktu itu habis operasi,selang dimana-mana,perawat masuk kasih saya air hangat untuk Sibing(mandi dengan dilap ajah).Saya padahal tidak ada yang nunggu dan nggak mampu gerak. Dan saat itu pintu kamar saya agak terbuka,datanglah seorang wanita mbak.Dia tanya "saya sakit apa?" terus tanya keluarga saya mana?.Karena tidak ada semua,wanita itu menawarkan untuk memandikan saya.Saya mau mbak,saya didandani cantik.Habis itu wanita itu bilang"wes cantik,seger...neh sekarang kenalkan saya bu Bayan Sragen.Tadi nengok tetangga sebelah yang skait typhus,terus lihat ibu. Sekarang Ibu cepet sembuh ya..dan sembari ngasih amplop,katanya buat beli makanan.Saya buka mbak isinya 100 ribu..nek dipikir,dia bukan apa-apa saya lho mbak,Allah emang Maha Adil..."

Subhanallah...
saya terhenyak mendengar potongan-potongan kisah wanita ini.Setelah dia pergi,ibu yang tadi diskusi dengan saya bercerita tentang kisah hidupnya yang sebatang kara.Tapi mau bekerja apa saja asal halal,rajin ibadah dan pandai bersyukur.Dia bahkan mau datang ke beberapa orang sholeh untuk curhat dan menuruti nasehat-nasehat kebaikan yang diberikan kepadanya. Akan tetapi dia tidak pelit untuk berbagi...

Subhanallah,Moga Beliau cepat sehat dan tetap menapaki jalanan kebajikan..aamiin.

Bagi yang mau berbagi dan nggak mau kalah dengan beliau..bisa ke sini yaa



Silahkan pilih donasi Anda
Berbagi Buka Puasa Rp.28.500,-
Syiar Qur'an Rp.165.000,-
Kado Lebaran Yatim Rp.270.000,-
Bingkisan Keluarga Jompo & Prasejahtera Rp.340.000,-



Sunday, July 14, 2013

Jangan biarkan Ummi menangis di Ramadhan ini ya Rabb

Pasca sahur Ummi masih saja mengerjakan pekerjaan rumah dengan semangat,menyapu sembari menyapa beberapa tetangga yang lewat di depan rumah dengan sangat ramah.Saya kebagian nyuci piring kala itu,hingga akhirnya saya dengar rintihan kesakitan dari balik kamar Ummi.

Saya segera berlari menuju kamar beliau dan mendapati beliau telah meringis menahan sakit di perut,dan entah kenapa tiba-tiba pindah ke dada,kembali ke perut dan berpindah kemana-mana. Saya diminta mengambl botol kaca dan mengisinya dengan air hangat. Dengan bercampur panik ku seka dan kompres perutnya dengan botol berisi air hangat tadi sesuai dengan permintaan beliau. api entah kenapa dia makin merasa kesakitan.Akhirnya beliau memintaku memanggil tetanggaku.

Saya berlari menuju rumah nenek sebelah rumah dan tetangga,sesampai dirumah Ummi dah pindah tiduran diruang depan TV. Ia makin kesakitan,dan bilang sakitnya pindah-pindah dari perut ke dada,dada ke perut dan berputar-putar. Beliau mengis karena kompres tadi tak juga berpengaruh,saya memijat-mijat badannya dengan kebinggungan dan ikutan nangis.

Akhirnya dipanggillah tetangga laki-laki,karena rencana Ummi akan dibawa ke klinik di dekat rumah.Rencana mau dibonceng naik motor,tetapi Ummi dah tidak sanggup untuk duduk,kondisinya dah kepayahan.Sembari tetap menangis kami akhirnya tetangga mengambil mobil pick up kepunyaanya.Ummi di antar banyak orang ke klinik dekat rumah yang berjarak 10 menitan.Hampir 10an orang mengantar sampai resepsionist binggung dikira mereka adalah calon pasien yang antri untuk periksa :D

Akhirnya Ummi diperiksa,katanya sih kaitan dengan asam lambung. Kemudian Ummi dipindah ke ruang Inap,saya nitip ke Nenek dan tetangga untuk jagain Ummi. Saya pulang ambil baju,termos,duit dan tanya ke tetangga resep bubur. Saya akhirnya belanja dan memasak bubur untuk Ummi sebelum ke Klinik,saya masih sedikit gemetaran dan ketakutan

Selesai masak saya ke Klinik untuk menjenguk Ummi dan menyuapinya makan.Dan kemudian pamit ke wartel kala itu untuk telpon adek dan bapak. Saya minta mereka segera pulang karenaUmmi sakit.Tetapi hingga sore tidak ada yang pulang (bapak kerja di kota sebelah,adek juga masuk kerja malam ).Akhirnya saya jaga sendirian.

Pas maghrib saya mengharap sepupu atau nenek saya ke klinik mengantar makanan untuk berbuka.Saya tunggu hingga bada maghrib belum juga ada yang datang. Tetapi saya sudah batalin puasa dengan teh manis jatah Ummi.Jelang Isya sepupu dan nenekku datang bawa nasi dan sayur,tetapi saya sudah terlanjur beli nasi kucing di HIK dekat klinik.Pasca Terawih banyak tetangga yang jenguk dan nemeni saya dan Ummi.sampai udah malam semua pamit karena sudah malam dan besok kudu bangun pagi untuk sahur.Tinggal saya sendirian dan Ummi.

Saya tidur beralaskan tikar tipis,dan harus bolak-balik ke kamar mandi karena sakit perut karena saya tidak kuat tidur dilantai dingin.Ummi minta saya minum teh pahit. Dan saya kudu alami itu sampai jelang sahur. Saya nunggu-nunggu ada yang antar saya makanan sahur,karena jatah makanan buka puasa kemaren dah dibwa pulang nenekku kembali.Dan nihil,ternyata mereka lupa,hingga akhirnya jelang Imsyak saya makan nasi kucing lagi yang masih tersisa 1 bungkus dan minum teh jatah minum Ummi.Ku lihat Ummi sedih lihat kondisiku saat itu.

Entah kekuatan apa,akhirnya Ummi minta pulang keesokan harinya. Saya kemudian urus administrasi dan membawa pulang barang-barang yang saya bawa ke klinik kemaren.Ummi nunggu di klinik bersama Nenekku ketika saya pulang. Dan akhirnya saya bawa Ummi pulang dengan lega..

Di rumah,banyak tetangga yang jenguk dengan membawa banyak buah tangan pula. Ummi malah memintaku istrirahat karena semalam bolak balik ke kamar mandi dan nggak bisa tidur dan sahur dengan ala kadarnya.Sayapun pamit rehat bentar.Sampai pas sudah agak sepi Ummi bertanya kepadaku,"Kowe wingi nangis mesti wedi yen simbokmu arep mati yo (kamu kemaren nangis pasti takut kalau ibumu akan mati ya??)"Senyumnya mengembang kepadaku dan alihkan pembicaraan"ngendika napa tho???(ngomong apa tho??)

Tetapi dalam hatiku memang ada rasa takut kehilangan sosok yang jadi kekuatan hidupku itu,dan segera ku berdoa "semoga di Ramadhan ke Ramadhan,beliau senantiasa diberi kekuatan dan kesehatan serta kebahagiaan"

Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka Ramadhan Giveaway dipersembahkan oleh Zaira Al ameera, Thamrin City blok E7 No. 23 Jakarta Pusat

Move On di Ujung Akhir Perjuangan

Menuliskan ini seperti menyeret saya pada ruang waktu masa-masa perjuangan hidup yang benar-benar sulit.
Ukey..saya awali kisah ini dari permintaan bapak yang meminta saya kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri agar kelak bisa jadi guru.Ummi menolak dan menyayangkan keputusanku ketika saya memutuskan untuk menuruti,karena Ummi kasian kelak bila saya harus menanggung banyak beban belajar dan bertahan hidup serta menanggung biaya kuliah. Ya, saya paham hal itu bila melihat riwayat pendidikan sejak SMP hingga SMA bapak hanya memberi duit sesuka dia.

Alhasil saya kudu ambil resiko kuliah sambil bekerja untuk menambal kekurangan biaya kuliah terutama untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan tugas-tugas kuliah.Awal-awal saya bisa bekerja sembari kuliah,terutama kebutuhan kost karena sebulan saya paling banter cuma dikasih duit 20-50 ribu oleh bapak.Beras saya bisa minta dirumah,tapi lauk,iuran kost,kegiatan organisasi,bensin,foto kopi dll...huwaaa saya harus usaha walau terkadang diberi duit ummi 10 ribu seminggu,di tahun itu juga bukan uang yang besar tapi cukup membantu.Tapi sayang makin hari jadwal kuliah bentrok dengan jam kerja sebagai penjaga toko buku dekat kampus.Sayapun kerja sebisa saya,dari ngasih les,jualan jilbab,atau terkadang bantu teman ngerjakan tugas kuliah atau ngerjakan tugas kantor bapaknya.

Dan pada semester-semester akhir beban makin berat.Apalagi pasca KKN (Kuliah Kerja Nyata)saya harus mulai kerjakan skripsi.Tapi saya tidak pegang duit sepeserpun.Selama KKN saya tidak kerja,malah habis banyak duit untuk biaya operasional,belum lagi biaya motor karena waktu itu saya sempet kecelakaan dan motor nggak bisa jalan.

Saya kemudian numpang hidup dengan orang,sembari ikut ngajar di sekolah yang beliau dirikan.Mungkin mirip pembantu multitalent.Pagi saya ikut membantu kerjaan rumah,mandiin anak-anak,atau bersih-bersih terus lanjut ngajar.Siang ntar kadang jemput anak-anak dari sekolah,kadang sore ikut masak. Tetapi saya masih diperlakukan kayak keluarga.Kebutuhan makan,mandi dan cuci saya dapat gratis kala itu.Sampai saya putuskan keluar ngajar karena saya nau selesaikan skripsi lebih fokus.

Keluar dari ngajar,masalah malah datang kakak sepupu saya menikah dan ortu yang biayain nikahnya.Saya terpaksa tidak dapat dana skripsi tetapi malah bantu ortu.Selang berapa bulan adek saya nikah.Saya pusing kala itu karena bapak hampir membuat Ummi membakar undangan karena bapak tidak mau keluar duit untuk walimahan adek,dan tidak mau berusaha bagaimana caranya dapat duit.Saya pontang-panting cari duit pinjaman dan diberi bekal sertifikat tanah oleh Ummi.Tapi akhinya dapat juga beberapa ratus,dan kabar gembira bapakpun akhirnya mau mengeluarkan duit walau cuma sekitar 1-2 juta.Saya kudu mengesampingkan skripsi saya.

Teman-teman dan lulus ditahun ke-4 dan lima kuliah,sedang saya???waktu itu dah sempat putus asa untuk melanjutkan kuliah,sempet menyesal tidak mendengarkan nasehat Ummi untuk tidak kuliah dan bekerja saja.Setidaknya saya bisa membantu keuangan kelaurga,bisa membantu membiayai sekolah adek saya,bisa dampingi adek saya, bisa jadi kakak dan anak yang bisa selalu "ada" ketika mereka butuh.Sedang saya saat itu sebagai orang yang menyusahkan dan "moroti" harta aja dengan kuliah( trah keluarga saya tidak ada yang kuliah,adek saya perempuan lulus SMU terus disuruh kerja ),adek iri,Ummi pusing dan saya kadang sering nangis meratapi ketidak mampuan saya.
















Waktu yang diberikan kampus hampir habis di Tahun ketujuh.DO mengancam,saya diambang ketidak yakinan.Akankah perjuangan saya kudu berhenti dan sia-sia???kemudian renungan dan bantuan itu datang.Saya kemudian berusaha meminta perpanjangan waktu kuliah untuk selesaikan Skripsi.Setelah sempat di tertawakan dengan sinis kanan-kiri akhirnya saya bisa lulus dengan motivasi teman,kemudahan dari dosen dan bantuan dari teman-teman yang dulu sempet saya bantu pas mereka skripsi.Waktu itu saya bertekad bahwa perjuangan harus sampai puncak dan saya harus berhasil untuk kalahkan gensi,malas demi tanggung jawab akan amanah yang diembankan kepundak saya.Saya tidak boleh lemah dan menyerah, dan ketika mengingat bahwa saya adalah satu-satunya anak yang dapat kesempatan kuliah paling tinggi diantara keluarga besar saya membuat tekad saya untuk menyelesaikan perjuangan itu makin tinggi. Saya anggap coba-cobaan itu adalah petunjuk bahwa kita keren sehingga dapat anugrah untuk mengemban dan menyelesaikan rintangan itu dengan sempurna :)

Dan kelulusan saya waktu itu menghasilkan senyum suka cita diwajah orang tua saya,bahkan semangat mereka untuk menghadiri wisudaku dengan bangga walau anaknya lulus lama.Jadi membayangkan bagaimana kalau saya menyerah ditengah-tengah,apakah senyum itu akan ada???apakah jadinya saya kemudian???Ahhh...untuk MOVE ON itu datang terkembang
 

Catatan sejarah Jiwa Template by Ipietoon Cute Blog Design