Tahukan bahwa perempuan itu cenderung banyak pritilan dan bisa lebih fleksibel dalam padu padan dalam hal fashion.
Dan konon karakter seseorang itu bisa terlihat dalam gaya berpenampilannya.
Setidaknya ada 3 jenis fashion style perempuan :
1. Gaya berbusana memakai dress atau gamis yang feminim
orang yang terbiasa memakai dress, rok atau gamis dengan gaya feminim itu biasanya karakternya lembut, penuh kasih, keibuan serta perfeksionis.
Gamis Cantik dari Rona |
2.Gaya berbusana dengan atasan blus, kemeja dan bawahan semi formal
orang dengan gaya seperti ini cenderung mempunyai sifat kedewasa dan cenderung terlihat berwibawa.
Pola pikirya juga cenderung lebih matang dan profesional
koleksi Ro.na |
3. Gaya Ketiga adalah gaya kasual
Penyuka fashion yang kasual adalah orang yang cenderung bersikap ingin bebas,lebih banyak gerak, berfikiran terbuka, sederhana, tidak ribet dan mudah memaafkan
4. Gaya Sporty
Rimma.co |
Orang yang suka berpenampilan sporty kebanyakan adalah perempuan tomboy, menyukai kebebasan, menyukai tantangan serta optimis serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
Nah kamu tipe yang mana?
kalau saya sih lebih berpendapat bahwa gaya berpakaian seseorang itu benar bisa menampilkan karakter seseorang seperti apa. Tetapi tidak melulu dominan mencerminkan karakter seseorang.
Ada kog orang yang suka memakai dress tapi tomboy, tak melulu lemah lembut tapi ya tidak banyak.
Gaya berpenampilan ternyata bisa lho menular ke orang terdekat, bisa saudara, keluarga bahkan sahabat.
Saya ada cerita mengenai sahabat saya di tempat kerja. Mereka bisa jadi adalah keluarga walau tidak ada hubungan kerabat atau darah. Tapi karena interaksi sehari-hari, biasa berbagi duka dan suka, ghibah bareng,makan bareng, lembur bareng dan sebagainya. Bersyukur lagi di tempat kerja semua personilnya perempuan.
Kami awalnya adalah orang dengan gaya fashion bermacam-macam. Ada yang tomboy, kasual dan feminim. Tapi karena aturan kerja di tempat kami seragamnya pakai gamis maka kamipun keseharian memakai gamis, terkadang pakai rok dan kaos sporty.
Ada sampai teman awal-awal gabung dengan tim, sampai harus bermodalkan beberapa duit untuk membeli gamis untuk bisa mengikuti gaya berbusana di tempat kerja. Ada juga yang kami bantu dalam pengadaan gamis awal masuk kerja bagi yang kesusahan mendapatkan gamis.
Yang awalnya mungkin hanya sekedar mengikuti alur, akhirnya kami semua terbiasa memakai gamis dalam keseharian. Tidak hanya dalam lingkungan kerjaan, dalam keseharian di luar kerja kami biasa memakai gamis.
Bahkan dalam event perkumpulan dengan beberapa organisasi, tim kami dikenal identik dengan gaya berbusana yang khas. Tak lupa juga kekompakan kami dalam tim kerja.
Kamipun sering ditunjuk dalam mewakili kecamatan mengikuti event atau perlombaan. Kami bisa buktikan bahwa tim bergamis tidak kalah lincah dalam beraktivitas.
Selain dalam lingkup kompak dalam berbusana,kami biasa diajarkan bahwa kami ini bukan hanya tim kerja tapi juga sahabat dan keluarga.
Walau dalam keseharian ada saja friksi tapi setidaknya sampai beberapa tahun kami tetap bisa bersama, tertawa bareng dan berusaha menjadi tim yang tetap solid.
Ada beberapa resep agar tim kerja bisa menjadi tim sahabat sejati ala kami :
1. Komunikasi
ini memegang peran penting dalam sebuah hubungan. Kalau komunikasi saja sering miss maka gesekan di dalam hubungan akan sering terpercik menjadi sebuah celah-celah keretakan
2. Lapang dada harus selalu ada
Sikap lapang dada satu sama lain bisa mengurangi rasa sakit hati apabila ada riak-riak yang menyenggol di hati
3. Pahami karakter dan hargai
Karena tiap sahabat berbeda karakter maka perlu kita pahami. Apa yang tidak disukai, apa yang disukai, bagaimana caranya bersikap, bagaimana raut wajahnya bila bertemu. Ketika sudah paham karakter maka cobalah menghargai satu sama lain. Usahakan tidak memicu hal-hal yang membuat perbedaan karakter menjadi jurang pemisah
4. Doa dan cinta
Pahami bahwa hubungan yang dilandasi cinta yang suci akan lebih langgeng dan tulus. Jangan lupa doa juga agar hubungan persahabatan bisa langgeng dan membawa kebaikan bagi semua
5. Sesekali adakan evaluasi dan coba perbaiki
setiap pekan sekali dan waktu berkala lainnya kita biasa koordinasi dan mengevaluasi diri masing-masing juga evaluasi ke sesama dengan bahasa yang mudah dicerna. Kemudian masing-masing belajar menerima dan memperbaiki diri.
6. Pahami tidak ada manusia yang sempurna
Jadi tenggang rasa itu ada, persahabatan penuh lika-liku cerita itu nyata.
Bergamis tapi bisa gaul dengan siapa saja, termasuk yang beda agama |
Selamat mencoba