مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)
Menilik beberapa kisah yang saya alami dari cuma dibukain pintu terus pintu ditutup lagi padahal kita belum pamit dan tanpa ditanyain keperluannya, ditolak karena dianggap akan meminta2 atau sales,di jawab tanpa membuka gerbang dll.
Kalian tahu bagaimana rasanya???lumayan agak tersinggung,dan merasa dianggap sebelah mata...bukannkah salah satu adab menerima tamu adalah tidak membeda-bedakan siapa derajat keduniaan si tamu?
Kita malah dianjurkan untuk menghormati dan memuliakannya seperti termaktub dalam hadist dia atas.
Menjawab salam,membukakan pintu,mempersilahkan duduk dengan perkataan yang sopan,menyediakan hidangan bila ada dan mengantar kepergiannya bila dia berpamitan.
Ahhh sudahlah,mungkin orang-orang yang masih membeda-bedakan tamu,atau berlaku tak begitu menyenangkan itu memang belum tahu ilmunya.
Wallahu A'lam
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)
Menilik beberapa kisah yang saya alami dari cuma dibukain pintu terus pintu ditutup lagi padahal kita belum pamit dan tanpa ditanyain keperluannya, ditolak karena dianggap akan meminta2 atau sales,di jawab tanpa membuka gerbang dll.
Kalian tahu bagaimana rasanya???lumayan agak tersinggung,dan merasa dianggap sebelah mata...bukannkah salah satu adab menerima tamu adalah tidak membeda-bedakan siapa derajat keduniaan si tamu?
Kita malah dianjurkan untuk menghormati dan memuliakannya seperti termaktub dalam hadist dia atas.
Menjawab salam,membukakan pintu,mempersilahkan duduk dengan perkataan yang sopan,menyediakan hidangan bila ada dan mengantar kepergiannya bila dia berpamitan.
Ahhh sudahlah,mungkin orang-orang yang masih membeda-bedakan tamu,atau berlaku tak begitu menyenangkan itu memang belum tahu ilmunya.
Wallahu A'lam