Sore itu dia berbohong kepada anak Bosnya yang masih usia TK,"mas pulang dulu ya ntar tak belikan corneto". Sebuah janji yang bermaksdu agar si anak kecil itu melepas gelayutan tangannya dan mengizinkan dia pulang.Hari berikutnya dia berbohong lagi membelikan corneto,padahal janji sebelumnya belum juga tertunaikan. Sampai suatu hari si anak berkata,"mas itu nggak boleh bo'ong,bo'ong itu dosa lho!".Lalu jawab lelaki itu"bo'ong iu makanan apa tho??"bermaksud menggoda si anak kecil.Dan kalian tahu apa jawaban Si anak???." Bo'ong itu makanan cacing dan tanah terus masuk neraka". Dan ekspresiku ketika mendengar jawaban itu adalah...amazing,kaget, seneng dan berkata sama si lelaki "kapoookk :D"
Didalam kehidupan sehari-hari sering kita akan mendapati beberapa orang dewasa atau orang tua berbohong kepada anak kecil dengan berbagai alasan.Mengganggap anak kecil tidak tahu apa-apa, padahal bisa jadi Si kecil akan merekam kejadian dan lebih cerdas dari apa yang kita perkirakan. Atu berbohong kepada anak agar dia tidak menangis dengan janji-janji palsu atau mengalihkan pikirannya agar anak tidak menangis. Padahal berbohong pada anak kecil itu tetap ditulis sebagai amal" berbohong" dan berdosa.Sebagaimana sebuah riwayat mengisahkan
Dari Abdullah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata:
دَعَتْنِي أُمِّي يَوْمًا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ فِي بَيْتِنَا فَقَالَتْ هَا تَعَالَ أُعْطِيكَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا أَرَدْتِ أَنْ تُعْطِيهِ قَالَتْ أُعْطِيهِ تَمْرًا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ
“Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk di dalam rumah kami. Ibuku berkata, “Hai kemarilah, aku akan memberimu sesuatu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bertanya kepada ibuku, “Apa yang akan engkau berikan kepadanya?” Ibuku menjawab, “Aku akan memberinya kurma.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ibuku, “Ketahuilah, jika kamu tidak jadi memberikan sesuatu kepadanya, maka itu akan ditulis sebagai kebohongan atasmu.” (HR. Abu Daud no. 4991 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 748)
Berbohong bukanlah sebuah jalan terbaik buat anak ketika tujuannya agar anak tidak mengangis karena suatu hal, bisa jadi malah sebaliknya akan berbuntut tidak baik. Misal berbohong pada anaknya, "mama nggak punya duit,jangan minta mainan". Eh habis itu mamanya malah beli majalah atau barang lain,Bisa jadi anak akan berfikir, mama bohong. Dan ketika besok mamanya bilang nggak punya duit itu berarti mamanya punya duit.Tapi ketika mamanya bisa jujur"mama punya duit tapi tidak untuk beli mainan.Kan mainan dirumah dah banyak.Ntar duitnya buat beli yang lain dan buat bayar sekolah mas aja ya..."itu alangkah lebih baik.
"Ntar menangis", sebuah alasan yang biasa terlontar ketika mereka di ajak untuk berkata jujur. Tapi sebenarnya menangisnya anak kan cuma sebentardan kadang wujud kreatiitas anak agar keinginannya dituruti.Kalau menurut saya mah membiarkan anak menangis dengan alasan agar anak bisa berfikir itu lebih baik dari pada kita menurutin semua keinginany yang menyebabkan dia menjadi manja. Dan lebih baik kita jujur daripada kita berbohong kepada anak, karena dengan kita jujur anak akan belajar berfikir mana yang baik dan buruk..
SO,mari sebisa mungkin kita jujur dan hindari bohong walau kepada anak kecil sekalipun.
0 comments:
Post a Comment