Sunday, July 14, 2013

Jangan biarkan Ummi menangis di Ramadhan ini ya Rabb

Pasca sahur Ummi masih saja mengerjakan pekerjaan rumah dengan semangat,menyapu sembari menyapa beberapa tetangga yang lewat di depan rumah dengan sangat ramah.Saya kebagian nyuci piring kala itu,hingga akhirnya saya dengar rintihan kesakitan dari balik kamar Ummi.

Saya segera berlari menuju kamar beliau dan mendapati beliau telah meringis menahan sakit di perut,dan entah kenapa tiba-tiba pindah ke dada,kembali ke perut dan berpindah kemana-mana. Saya diminta mengambl botol kaca dan mengisinya dengan air hangat. Dengan bercampur panik ku seka dan kompres perutnya dengan botol berisi air hangat tadi sesuai dengan permintaan beliau. api entah kenapa dia makin merasa kesakitan.Akhirnya beliau memintaku memanggil tetanggaku.

Saya berlari menuju rumah nenek sebelah rumah dan tetangga,sesampai dirumah Ummi dah pindah tiduran diruang depan TV. Ia makin kesakitan,dan bilang sakitnya pindah-pindah dari perut ke dada,dada ke perut dan berputar-putar. Beliau mengis karena kompres tadi tak juga berpengaruh,saya memijat-mijat badannya dengan kebinggungan dan ikutan nangis.

Akhirnya dipanggillah tetangga laki-laki,karena rencana Ummi akan dibawa ke klinik di dekat rumah.Rencana mau dibonceng naik motor,tetapi Ummi dah tidak sanggup untuk duduk,kondisinya dah kepayahan.Sembari tetap menangis kami akhirnya tetangga mengambil mobil pick up kepunyaanya.Ummi di antar banyak orang ke klinik dekat rumah yang berjarak 10 menitan.Hampir 10an orang mengantar sampai resepsionist binggung dikira mereka adalah calon pasien yang antri untuk periksa :D

Akhirnya Ummi diperiksa,katanya sih kaitan dengan asam lambung. Kemudian Ummi dipindah ke ruang Inap,saya nitip ke Nenek dan tetangga untuk jagain Ummi. Saya pulang ambil baju,termos,duit dan tanya ke tetangga resep bubur. Saya akhirnya belanja dan memasak bubur untuk Ummi sebelum ke Klinik,saya masih sedikit gemetaran dan ketakutan

Selesai masak saya ke Klinik untuk menjenguk Ummi dan menyuapinya makan.Dan kemudian pamit ke wartel kala itu untuk telpon adek dan bapak. Saya minta mereka segera pulang karenaUmmi sakit.Tetapi hingga sore tidak ada yang pulang (bapak kerja di kota sebelah,adek juga masuk kerja malam ).Akhirnya saya jaga sendirian.

Pas maghrib saya mengharap sepupu atau nenek saya ke klinik mengantar makanan untuk berbuka.Saya tunggu hingga bada maghrib belum juga ada yang datang. Tetapi saya sudah batalin puasa dengan teh manis jatah Ummi.Jelang Isya sepupu dan nenekku datang bawa nasi dan sayur,tetapi saya sudah terlanjur beli nasi kucing di HIK dekat klinik.Pasca Terawih banyak tetangga yang jenguk dan nemeni saya dan Ummi.sampai udah malam semua pamit karena sudah malam dan besok kudu bangun pagi untuk sahur.Tinggal saya sendirian dan Ummi.

Saya tidur beralaskan tikar tipis,dan harus bolak-balik ke kamar mandi karena sakit perut karena saya tidak kuat tidur dilantai dingin.Ummi minta saya minum teh pahit. Dan saya kudu alami itu sampai jelang sahur. Saya nunggu-nunggu ada yang antar saya makanan sahur,karena jatah makanan buka puasa kemaren dah dibwa pulang nenekku kembali.Dan nihil,ternyata mereka lupa,hingga akhirnya jelang Imsyak saya makan nasi kucing lagi yang masih tersisa 1 bungkus dan minum teh jatah minum Ummi.Ku lihat Ummi sedih lihat kondisiku saat itu.

Entah kekuatan apa,akhirnya Ummi minta pulang keesokan harinya. Saya kemudian urus administrasi dan membawa pulang barang-barang yang saya bawa ke klinik kemaren.Ummi nunggu di klinik bersama Nenekku ketika saya pulang. Dan akhirnya saya bawa Ummi pulang dengan lega..

Di rumah,banyak tetangga yang jenguk dengan membawa banyak buah tangan pula. Ummi malah memintaku istrirahat karena semalam bolak balik ke kamar mandi dan nggak bisa tidur dan sahur dengan ala kadarnya.Sayapun pamit rehat bentar.Sampai pas sudah agak sepi Ummi bertanya kepadaku,"Kowe wingi nangis mesti wedi yen simbokmu arep mati yo (kamu kemaren nangis pasti takut kalau ibumu akan mati ya??)"Senyumnya mengembang kepadaku dan alihkan pembicaraan"ngendika napa tho???(ngomong apa tho??)

Tetapi dalam hatiku memang ada rasa takut kehilangan sosok yang jadi kekuatan hidupku itu,dan segera ku berdoa "semoga di Ramadhan ke Ramadhan,beliau senantiasa diberi kekuatan dan kesehatan serta kebahagiaan"

Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka Ramadhan Giveaway dipersembahkan oleh Zaira Al ameera, Thamrin City blok E7 No. 23 Jakarta Pusat

12 comments:

  1. weleh i'm nothing, you're better. Saya ini anak bandel kata ibu

    ReplyDelete
  2. asam lambung memang menyakitkan sob.
    temenku aja beberapa kali masuk rumah sakit karena asam lambung.

    ReplyDelete
  3. Terima Kasih atas partisipasinya mas. sungguh anak yang berbakti kepada ummi nya. tunggu hasil akhir give away nya ya. :). tapi mas ada yang lupa, mencantumkan
    "Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka Ramadhan Giveaway dipersembahkan oleh Zaira Al ameera, Thamrin City blok E7 No. 23 Jakarta Pusat" Di link kepada halaman kepada http://www.karinaamalia.com/2013/07/give-away-ramadhan.html

    thank you

    ReplyDelete
  4. @afin:hehehe..soalnya saya anak sulung jeung
    @jos bloko:iya saya juga ketakutan dgn penyakit itu
    @karryna:iyaaaa..saya edit kelupaaan mak...btw sy bukan mas2 lhoo...heheh

    ReplyDelete
  5. Amiiin ya robbal'alamiin semoga uminya senantiasa dilimpahi kasih sayang Allah SWT

    ReplyDelete

 

Catatan sejarah Jiwa Template by Ipietoon Cute Blog Design