Saturday, June 21, 2008

Karena kadang ikhwan nggak peka..

hari itu agendaku ke perpustakaan, da buku yang harus kucari
sekaligus janjian dengan ade' tingkat.
ketika sedang asyik2nya membaca buku bahasa sunda
tiba2 keita denwaku berbunyi..."dek gi dimana?"suara disebrang bertanya
oh rupanya ummi angkatku.."gi di perpust mi.."jawabku
"ya dah cpat pulang ya.., ni abi beli sate. Cepat pulang ntar habis lho,hehe..".
Wah ummi perhatian amat "ya mii, ntar lagi ane pulang" sahutku.


diperjalanan ku bertemu dengan suaminya
Oh mau balik ke kota tempat ia kerja
Tampak dia diantar seorang ikhwan mgkin tetangga kost yang kebanyakan mahasiswa
Sambil bawa sangkar burung yang ditaruh disarang

Sampai dirumah, ummi dah nyambut
tampak wajahnya sanyu dan matanya merah
Aku cuek aja mungkin ia sedih ditinggal suaminya kerja ditempat jauh
aku langsung ke dapur
"de' cepat makan tadi abi yang nyuruh anti cepat plang.."
aku tersenyum..karena ake jarang berbicara dengan suami ummi angkatku
Ya, ummi yang sudah aku anggap ummi sendiri walau ia mengganggapku adeknya
Aku sangt akrab dan dekat dengan beliau tapi hampir2 nggak pernah
berbicara dengan suaminya, karena sejak lajang ia memang terkenal kaku
dengan akhwat

ditengah2 makanku ummi mendekatiku,sepertinya mau cerita
"de' abi bikin ummi sedih, ni radang ummi kambuh lagi.."ceritanya sedih
'Lha da pa lagi mi, sedih ditinggal abi lagi.."aku mulai beralih menaggapinya
"bukan de', kl tu sih ummi dah biasa dan coba menerima...tapi..kenapa dari dulu
abi kok nggak sadar2..."sambungnya.


Aku binggung....
Akhirnya mengalir sebuah cerita
bahwa ia nggak senang suaminya memelihara burung, apalagi harganya mahal2
Tapi itu sdah mnjadi hoby suaminya dr lajang
Sempat berhenti karena istrinya nggak suka
selain perawatannya, suaranya yang bising (ia suka keheningan ) j
g kebutuhan makin banyak.tapi kini suaminya mulai lagi sesuatu yang g'disukai

Ya dah nanti ummi komunikasikan lagi dengan abi
telp ajaa atau SMS, tadi juga aku baru ketemu dijalan
diantar ikhwan tapi nggak kenal.

Akhirnya aku naik ke lantai atas
menuju istanaku
tapi kemudian ummi menyusul...
"de'..."panggilnya.
"da pa mii.."aku mulai nggak tega
"anti py pulsa nggak?, mbok abi dikandani( dinasehati)
"ya, beres ummi tenang aja.."sahutku menghibur..
ummi masih menungguku sampai akhirnya SMSku nyampai
"dah nyampai, tenang ntar abi akan hubungi ummi.."ku berusaha menguatkannya
"sukron ya de', tadi anti ngomong apa ke abi?"tanyanya
"pokoknya ada deh.." guyonku..."yang penting beres.."

Yah itulah terkadang ikhwan harus lebih peka
terhadap keinginan akhwat..
karena terkadang dalam diamnya akhwat tersimpan sebuah misteri
yang terkadang membuatnya binggung..."tiba2 nangis atau tiba2 marah.."
Dan bagi akhwat setiap masalah jgn selalu dipendam,coba komunikasikan
Dan terkadang kita harus sabar dan harus rajin mengajari ikhwan
tentang bagaimana perasaan akhwat


Spesial untuk sebuah keluarga yang pernah mengisi hari2ku selama beberapa bulan

8 comments:

  1. hehehe...pernak-pernik rumah tangga tu kadang emang bikin, sedih, jengkel, sebbbel, tapi di lain waktu juga bisa bikin ketawa-ketiwi, senyum2 simpul, waaaah rame deh pokoknya... yg pening saling memahami aja dweh..

    ReplyDelete
  2. sepakat...kadang ane berfikir untuk ngadakan magang bg akhwat yang mau nikah,hehe, biar nggak kaget

    ReplyDelete
  3. Hehe.. Gtu ya mbak.. Magang dmana nie??

    ReplyDelete
  4. ya semisal di rumah ummahat githu..biar th pernak-pernik RT

    ReplyDelete
  5. Iya...komunikasikan aja...
    Insya Allah mereka sprotif kok...

    ReplyDelete
  6. Sepertinya pelajaran komunikasi yg harus dipelajari baik istri atau suami dan bagaimana caranya sesuai dengan karakter masing-masing. Mau bicara, bahasa tubuh, atau yg lainnya bisa menjadi wakil untuk menyampaikan yg dimau. Soo istri atau suami semua punya andil khan..

    ReplyDelete

 

Catatan sejarah Jiwa Template by Ipietoon Cute Blog Design