...Keluarga-keluarga baru
Pernah tidak membayangkan
mempunyai keluarga yang tidak mempunyai ikatan darah sama sekali
dengan kita ( dalam konteks, bukan karena pernikahan juga )
Kalau iya, bagaimana
perasaan anda?
Tentu senang dunk..
Itupun yang terjadi dengan
saya
Karena keserakahan saya
siapapun yang saya kenal terutama yang pernah membantu saya ataupun
dengan orang yang terbuka dengan saya pasti saya akan mengganggap
sebagai keluarga…
Kan sesama muslim itu
bersaudara..?"sesungguhnya setiap mukmin itu bersaudara
( Q.S Al hujurat : 10 )
Dan saya merasa ikatan
ukhuwah atas dasar Islam itu lebih indah dan lebih kuat daripada
sekedar ikatan darah, walau bukan berarti kita mengesampingkan
keluarga.
Tapi bagaimana kita bias
menyelaraskan setiap muslim itu sebagai keluarga kita.
Dan yang namanya keluarga
itu bukan hanya keluarga ketika bahagia saja melainkan sebaliknya
juga
Demikian juga
kelurga-keluarga baru saya saat ini
Teman-teman seaktivitas,
keluarga teman, bahkan sebuah keluarga yang murni welcome menganggap
saya keuarga. Yang setiap saat saya bias dating dan pergi, yang siap
meminjamkan pundaknya bila saya bersedih, yang siap mendorong saya
ketika saya mundur, yang siap menampung saya ketika saya terbuang..
Terharu juga dengan setiap
cinta yang mereka beri
Terfikirkan juga bagaimana
untuk membalasnya
Teruntai doa atas segala
pengorbanan dan kasih sayangnya
Sungguh sesuatu yang
menyadarkan saya
Atas indahnya cinta, tentang
hakikat ukhuwah
Dan indahnya berbagi
Pernah dalam sebuah
percakapanku dengan salah seorang penulis yang lulusan psikologi,
menanyakan kedekatanku dengan seorang ummahat. " murobbinya ya?"
" Bukan, ya tapi dah
seperti keluarga juga. Saya tinggal dengan beliau hamper 6 Bulan
setelah beberapa bulan kenal beliau" jawabku saat itu
Dan sering kali aku akan
memanggil mereka dengan sebutan keluarga dan menganggap seperti
keluarga serta kenal dengan anggota keluarga yang lain
Atau ketika mabit, saya juga
dah menganggap seperti dirumah sendiri dan melakukan aktivitas
seperti dirumah sendiri.
Sungguh indah nuansa ukhuwah
itu..bukan sekedar basa-basi tapi atas naungan cinta Illahi..
Subhanallah, indahnya bisa seperti itu... Saya masih susah nih untuk luwes dan percaya penuh.
ReplyDeletedulu saya merasakan, masa paling menyenangkan adalah SMA, tapi semenjak di kost dan bersama dengan komunitas, ternyata mereka adalah teman paling enak.. senasib sepenanggungan seaib semalu, seperjuangan..
ReplyDeletedulu saya juga nggak percaya ada "hubungan " seperti itu, tapi skrang percaya..ya nikmati aja, hubungan dgn orang2 "yang bisa tersentuh/mau berhubungan dgn kita"..wah kpn2 ana bs dtg ke keluarga2 baru itu. Tinggal didaerah Gonilan&kartasura..
ReplyDeleteiya pak, saya juga mengalaminya..syukur alhamdulillah Allah mempertemukan kita dgn org2 yang mau berbagi dan menerima kita apa adanya..
ReplyDeletedulu saya juga nggak percaya ada "hubungan " seperti itu, tapi skrang percaya..ya nikmati aja, hubungan dgn orang2 "yang bisa tersentuh/mau berhubungan dgn kita"..wah kpn2 ana bs dtg ke keluarga2 baru itu. Tinggal didaerah Gonilan&kartasura..
ReplyDeleteiya...begitulah dek...
ReplyDeletediri mu juga dah kuanggap sebagai satu keluarga, meski hanya dunia maya...inilah 'our family'....^_^
Kartasura ya, bisa ketemu dong kalau saya mudik nanti :).
ReplyDeleteya, insya Allah. Anti mn SKH nya?
ReplyDeleteKartasura juga, hampir di tepi jalan utama (A. Yani). Gembongan masih terus sedikit ke arah pasar.
ReplyDeletewalah mbakyu..ana sering lewat tuh..sama pasar gembongan dkt?ni q di daerah UMS, da sdkit urusan
ReplyDeletewalah mbakyu..ana sering lewat tuh..sama pasar gembongan dkt?ni q di daerah UMS, mau ke bank..
ReplyDeleteTahu dealer motor lumayan besar di kiri jalan A. Yani? Gak usah sebut merk, takut ada yang iseng :D pokoknya nama tim Italia. Sebelum bebek goreng yang terkenal itu. Rumah ortuku belakang dealer pas.
ReplyDeletewah jgn2 anti yg py tuh dealer? ya ana tahu "J motor" kan?
ReplyDeleteHaha, nggak lah. Belakangnya kok.
ReplyDeleteya, tapi kl dari dpn rmh anti g kelihatan, kemaren ana lwt wktu mau ke DPC ..
ReplyDelete