Ruang itu masih gelap..tampak lampu yang tergantung cuma tinggal bergantung saja
tanpa mengeluarkan cahaya...
Ajeng masih terisak disampingku, sambil mengengam secarik kertas kusam..
aku segera maraihnya..ana buka kertas yang nampak hampir tak berbentuk setelah ia reas-remas tadi...kemudian aku dapati rangkaian kalimat yang membuatku miris..
" ummi...aku capek..aku bukan lah ummi yang setegar batu karang...yang siap mengadapi apapun sendirian..karena aku hy sosok manusia biasa yang kadang lemah...Bapak..aku capek..dengan segala beban yang keu embankan kepadaku..menggantikan posisimu dikala engkau tak dirumah...bapak..aku hanya sosok ajeng...perempuan biasa yang masih tetep pengen jadi sosok perempuan...aku capek..aku capek..aku pengen jadi diri ajeng sendiri..
kenapa aku nggak boleh nangis??kenapa aku nggak boleh bilang nyerah..kenapa aku ngak boleh bilang capek..??aku bosan dengn skenario kalian..aku bosan....
****
Kembali kulipat kertas itu..kini aku tahu apa yang dialami oleh ajeng..
kondisi dimana iadituntut sebagai sosok manusia sempurna dirumahnya..
pyuh...beberapa kali ia harus lari ke kamar gelap ini, mencuri-curi kesempatan untuk menangis..untuk mengistirahatkan pikiran dsb..sesekali ia menarikku untuk bergabung dengannya..mendengarkan keluhannya..yah sama..di kamar gelap itu..
Tiba-tibatangis itu makin terdengar..dan ia mulai teriak " biar..biarkan aku menangis..biarkan aku tumapahin apa yang ada dihati..aku tersiksa..aku nggak mau hidup begini terus...."
ia semakin kencang menarikku..mendekapku,,makin lama makin erat..dan tiba-tiba ia memaksa diri untuk masuk dalam diriku...menyentuh jiwaku..
"jangan.." pekikku
"tidak mbak..aku nggak kuat,,dan aku yakin kamu kuat menggantikan aku memikul beban ini...ia masih berusaha masuk dalam diri..menerobos jasad..mencoba mencari jala keluar untuk bisa merasukiku..
akupun mencoba meronta...dengan sekuat tenaga..aku tampik tangannya danhempaskan tubuhnya...
setelah beberapa menit..akhirnya sosok ajeng itu terkulai..lemas..dan jiwanya melayang entah kemana??.....
aku kembai keluar dari kamar gelap itu..
dengan kondisi terengah-engah...
Ku dapati bapak dan ibu di ruang keluarga..tersenyum manis dan berkata
"ada apa cah ayu??ibu menhampiriku yang nampak pucat
"egh..egh..ajeng bu...ajeng.."jawabku terbata-bata
"ajeng sapa?" tanya ibu heran
"itu bu..ajeng mati.."jwabku sambil menunjuk kebelakang dengan posisi kepalaku nggak mau menenggok kebelakang..
"hush..kamu ngomong opo tho..?tanya bapak.."ajeng sopo?nggak ada sapa-sapa di sini..
cuma ada bapak, ibu dan kamu...
dan tiba-tiba semua gelap..aku pinsan...
Hii serem ah..
ReplyDeletepinter nulis cerpen juga yah :)
ReplyDeletemasak sih..itu cuma analogi kok..hehe
ReplyDeletehmm...siapakah ajeng itu.....
ReplyDeletekemungkinan adalah sebuah sifat yang dimiliki anak itu....sifat berupa ketidakpercayaan terhadap dirinya....masukkan sifat itu ke dalam sebuah ruangan, dia bunuh sifat itu hingga akhirnya dia berani mengungkapkan perasaannya di depan orangtuanya bahwa dia ingin perhatian mereka.....
Gambar daun backgroundnya bagus.. ^_^
ReplyDeleteWalah.... oke. Kembangin potensimu...
ReplyDeletebelum sempat baca, langsung komen
ReplyDeletewuikikikikik
jzk..semangat..semangat..dah baca yg ana suruh baca kemaren blm??
ReplyDeletehampir2 bener...ajeng adalah perwakilan sebuah sifat..yg kdn mengajak sisi si "aku" utk berfikir sama walau pada kenyataanya jln hidup mereka berbeda
ReplyDeletetrus komen anti nih ditujukan kesapa??ana or akh cahya???hehe
ReplyDeleteiseng pak..td kemaren buatnya sambil berdiri di internet kampus..mumpung ada ide tuangin aja,hehe
ReplyDeletejzk..^_^
ReplyDelete