Deg..Segera saja kuhempaskan tubuhku ke kasur yang tak begitu empuk.
Segera, saya baca ulang kata demi kata yang berjajar di deretan SMS di HP ku
"assalamu'alaykum ukhty, afwan kalau apa yang tadi sore saya katakan menyakiti hati anti..tapi sungguh ana kira itu yang terbaik.." afwan....Ahmad
Sungguh masih terdapat tanda tanya di hatiku, apakah ia sudah tahu tentang eputusanku sehingga ia sudah mengambil langkah awal sebelum saya katakan terebih dulu tentang pembatalan pernikahan kami..
Yah saya butuh waktu untuk mengatakan bahwa saya akan membatalkan pernikahan yang sudah kami rencanakan sekitar 1 bulan lagi..
Akhirnya, setelah menunggu saya menjelaskan kepada orang tua, disela-sela ketertatihanku menjelaskan keputusanku ini ke orang tuaku, ia justru lebih awal mengatakan tentang "pembatalan pernikahan itu..
Sedih..,
Bukan karena pernikahan ini dibatalkan, karena pada akhirnya saya jua sependapat
Tapi karena prasangkaku yang tidak baik terhadap dia tentang alsan pembatalan itu
Yang saya tahu, ia mengatakan ini mungkin jalan yang terbaik..
Jalan yang terbaik??
sebuah kata yang kemudian coba kembali saya cerna..
kemudian muncul sebuah prasangka, bahwa ia membatalkan pernikahan kami
karena keputusanku untuk gabung menjadi relawan bersama sebuah lembaga kesehatan ke daerah Gaza..yah beberapa waktu lalu saya memutuskan ikut daftar ke sebuah wajihah yang membuka pendaftaran relawan
Yah, saya maklum ditengah rasa ingin menikah..pasti ia nggak ingin menikah dengan seseorang yang akan pergi jauh yang belum tentu kepulangannya...
Sungguh, benarkah ia orang yang berfikir seperti itu???
Akhirnya rasa itu hilang..
Rasa penasaran yang kemaren sempet berkelebat
tertimbun dengan aktivitas, pembekalan dan urusan test relawan
yah, saya sudah lupakan hal itu..
Sampai akhirnya..
sebelum keberangkatanku
Seorang ikhwan datang menemuiku
Dengan membawa sepucuk surat, amanah dari mantan calon suamiku
Dan ketika saya menanyakan keberadaannya, ia menjawab "anti akan tahu, setelah membaca surat itu.."
Yah, sebelumnya saya berfikir ini adalah surat perpisahan sebelum keberangkatan saya
Tapi dugaaanku itu salah ketika saya baca tiap bait demi bait isi surat itu..
Teruntuk;
Ukhty. Ajeng
Di bumi Alloh
Bismillahirohmanirrohim
Assalamu'alaykum Wr.Wb
Atas nama ALLOh sang pengengam alam semesta yang menentukan takdir seseorang, sholawat serta salam terhatur terhadap junjungan Nabi Muhammad SAW yang saya berharap bisa berjumpa dengannya kelak di akhirat, bersanding dalam jannahNYa
Afwan ukhty, bila keputusan ana kemaren membuat kesedihan anti...
Tapi sungguh, saya kira itu jalan yang terbaik..
kArena pasca kepulangan ana dari rumah anti,ana mendaptt tawaran untuk bergabung dengan teman-teman untuk raih cinta yang lebih abadi untuk membantu saudara-saudara kita di bumi Alloh yang tertekan oleh kaum kafir laknatullah..
Anti tahu, besar harapan ku untuk bisa bergabung
Karena cita-citaya besar yang ingin segera terwujud adalah menjadi syuhada..
untuk itu, karena saya berfikir tidak ingin anti terbebani dengan keputusan ini, maka ana putuskan untuk membatalkan pernikahan itu....
Afwan,atas segala khilaf yang ana perbuat,,serta mohon do'a atas keputusan ini, moga ALLOh ridlo dan ana tetep bisa senantiasa ikhlas dan bias terwujud cita-cita itu..
Afwan
Wassalamu'alaykum,Wr.Wb
Tertanda
Ahmad
NB: ketika anti terima surat ini, kemngkinan ana sudah tidak bernyawa..
Robbi, sungguh ada kesedihan dihati ini
kesedihan atas prasangka akh ahmadd, bahwa saya bakalan nggak akan menerima keputusan beliau, bukankah sebuah kebanggaan ketika saya kan dilamar oleh seorang mujahid
Yah, afwan juga akh..ketika saya sempet berprasangka yang sama, bahwa antum membtalkan pernikahan ini karena antum tahu keputusanku untuk gabung dalam barisan yang berharap mati syahid..
sebuah senyum akhirnya terkembang,semoga kita bisa berjumpa dalam jannahnya..yang lebih indah..
Dibanding dalam mahligai pernikahan dunia..
SEMOGA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Subhanallah.. Allahu Akbar!!
ReplyDeleteAllohu Akbar!!
ReplyDeleteDua calon ahli surga yang luarbiasa.. saya belum bisa masuk ke kelas itu.. Semoga Allah selalu pelihara.. Allahu Akbar..
ReplyDelete*kapan ya saya berani ke Palestina
wah kayaknya yang nulis juga blum masuk kelas mereka kok..masih berusaha..Yah semoga ALLOh segera memanggil kita untuk gabung barisan mereka??Amin..
ReplyDeleteT_T
ReplyDeleteALLAHUAKBAR!
merelakan calon pendamping diri untuk berangkat ke medan bencana, sama dengan telah berangkat ke sana.. apalagi yang ditunda adalah pernikahan...
ReplyDeletewah sayangnya..ini cm kisah fiktif bukan kenyataan dalam diri ana..*berharap juga, bisa jd sosok Ajeng..
ReplyDeleteSAVE PALESTINA.
ReplyDeleteGAZA GAZA GAZA PALESTINA MERDEKA
ALLOHU AKBAR !!!
ReplyDeleteSubhanallah...
ReplyDeleteLuar biasa
ALLAHU AKBAR!!
subhanallah...
ReplyDeleteYa Menikah terus berangkat kesana bareng kan Bisa..??kan ga butuh persiapan lama untuk menikah....!!duh hati ana ko jadi pengin cepet iku gabung juga ya...Rindu hati ini PadaMu ya rabb..
ReplyDeleteWajhah yg anti maksud itu siapa..??apakah termasuk 20 Relawan dan tenaga Medis itu,,??
Do"a ku menyertaimu wahai saudara2ku..
Allahu Akbar !!!
Amin......
ReplyDeleteSubhanallah...
ReplyDeletepabila akhirnya keduanya mjd syuhada.. kmudian mjd pengantin surga..
Allahu Akbar!
Subhanallah...
ReplyDeletepabila akhirnya keduanya mjd syuhada.. kmudian mjd pengantin surga..
Allahu Akbar!
subhanallah...
ReplyDeleteSubhanallaah... Kenapa nggak nikah aja biar dapat setengah agama kemudaian mati syahid? Tapi ribet ya nikah di sini, hehehe... prosesnya agak lama.
ReplyDeleteWah..subhanallah..seperti cerita di buku "Our Wedding in heaven". awalnya ane kurang suka ending buku itu, karena sebelum menikah mujahidnya sudah "pergi". Tapi ana sadar, mungkin itulah ending yang paling membahagiakan. Kutipan paling terindah bagi ana kurang lebih begini, ketika si ikhwan sedang sekarat si akhwat bilang, "bayangkan pernikahan kita di surga dengan para bidadari". Si ikhwan bilang "Tidak. Aku tidak mau membayangkannya, tetapi aku telah melihatnya". Ihh...merinding deh..
ReplyDeleteKalo calon ana dipilih untuk berangkat, ana akan mendukung sepenuh hati. Karena itu kewajibannya. Dan ana yakin, di hati terdalamnya ia pun igin memenuhi panggilan itu. Kalau harus berpisah, ana tidak akan sedih, karena perpisahan ini karena Allah semata. Mudah-mudahan setiap hati dan diri mujahid terpanggil seruan suci Nya. Dan setiap mujahidah yang berdiri menanti, selalu memberikan dorongan dan semangat islami. Amin.
bismillahirrahmanirrahim...
ReplyDeletesubhanallah...
subhanallah...
subhanallah...
semoga ikhwan dan akhwat spt crita di atas bukan hanya 1,2 jumlahnya d dunia ini...
semoga masih begitu banyak...
hingga ana msh bisa berharap...
menjadi salah satu mujahidah yg beruntung mendapatkan lamaran dr seorang mujahid ALLAH seperti crita di atas...
Labbaik ya...Palestin... !
amiin...masih byk insyaALLOH ukh..
ReplyDeleteALLOH pasti ksih jodoh sesuai sapa diri kita, bgmn kadar keimanan kita dsb,,so keep fight..!!
amin...
ReplyDeleteyup,istri dr seorang Yahya Ayyash, Imad Aqil, dan mujahid lainnya pastilah bukan wanita biasa...
tak mungkin seorang Muhammad Fathifarhat lahir dr rahim seorang wanita manja...
Keep fight for da'wah !
for ALLAH !
mg kita bisa mjd mujahidah2 pilihan ALLOH...manja buleh aja,tp ada konteksdan waktunya..mari sapapun diri kita sll up-grade diri tiap hari tiap detik dlm napas kehidupan kita LILLAH bukan LIFULAN..or LIFULANAH...sepakat ukh??
ReplyDeleteamin...
ReplyDeletesangat spakat, ukh ^ ^
^_^
ReplyDeleteya..berusha dan berdo'a..
keep spirit,HAMASAH !!