Akhirnya roboh juga benteng kesabaranku
beberapa kali tegar mendengar teman-teman kencang berlari
Masih keukeuh, alah ntar...
tapi kini bertubi-tubi orang-0rang yang satu barisan
mulai berlari mengejar mimpi
aku masih dengan keenganan merangkak
benar-benar merangkak
Berjuta apologi yang terlontar
hanya sebagai alasan untuk bermanja diatas buaian
Huh..kadang benci dengan diri yang begini
Afwan...huh..hanya bisa kuucapakan atas diri yang masih setia berdiri disini
Memori dengan teteh: bener teh eneng lupa mikir yang nomor hiji..punten..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment