Bercanda, bergurau atau apapun namanya
mungkin sering kali kita lakukan
Tapi pernahkah kita bertanya
apakah dalam bercanda kita masih dalam koridor2 yang berlaku
tidak berbohong, menyakiti hati orang lain atau ghibah?
kadang kita sering bercanda hanya sekedar membuat orang lain tertawa
walau kadang orang lain ada yang menangis atau justru marah
atau pernah sadar dalam bercanda ternyata kita mencetak point2 dosa yang labih banyak?
Karena pada dasarnya dalam tiap sisi kehidupan kita itu diatur dalam islam
termasuk bercanda...
tidak boleh bercanda yang berlebihan, membuat orang lain marah, berbohong, atau ghibah..
Pernah suat ketika hampir2 saja kau menangis karena gurauan ibu dan keluargaku.
suatu hari ketika solo sedang diterjang banjir, malam hari aku harus meladeni beberapa SMS yang mengabarkan keadaan beberapa daerah..saya pun berusaha mengecek keadaan teman-teman yang dekat daerah yang diprediksi terkena banjir..
Malam sampai pagi saya masih sibuk menghubungkan orang-orang yang mohon bantuan ke orang-orang yang dilapangan.Tapi pagi-pagi ada SMS dari bulik " cepat pulang, banjir dah sampai timur desa.."
degh..masih dalam keadaan sedikit cemas saya berusaha menanyakan keadaan rumah, karena saat itu posisiku sedang berada di daerah yang jauh dari rumah. Tinggal dengan sebuah keluarga yang memeintaku tinggal dirumahnya. Dan keluargaku nggak tahu, yang mereka tahu aku kost.
Sampai akhirnya ada SMS " ....Ibu kamu kesitu nggak? tadi pamit mau nyusul kamu..."
"ummi nyusul aku?" aku mulai panik, dan pada kondisi tersebut aku sudah kehabisan pulsa. Terpaksa aku minta ke mmi angkatku.
Dan ketika aku telpon terdengar nada bercanda. tapi karena kekuatiranku. Aku masih ngotot menayakan kepastian keberadaan ummi. Dan jawaban yang ku peroleh" tadi pamit nyusul kamu, trus ni nggak da dirumah"
Ya ampun mana mungkin ummi nyusul, ia nggak tahu aku tinggal dimana. Pun ketika aku putuskan untuk tinggal dirumah ummi angkatku, aku hanya bilang kost. Dan memang ummi agak keberatan.
Akhirnya ummi angkatku bilang" de' mungkin cuma bercanda."Akupun coba sedikit tenang setelah hampir2 menangis, memang ketika terjadi musibah dirumah aku sering tidak dirumah.Seperti ketika terjadi gempa, aku sedang diluar kota..itupun aku harus menangis karena kehilangan kontak. dan sekarang...
ketika sudah agak tenang, aku pun pamit menjemput adek tingkat yang minta bantuan ngantar surat pembicara ke kost sebelah.
'neng turun depan UMS ya, ntar teteh jemput, teteh nggak bisa jemput ke kost..cepat ntar teteh mau pulang"Setelah aku jawab telponnya aku pun segera persiapan menjemputnya, digerbang kampus. setelah itu, aku menuju DPC ngantar bantuan dari ummi dan ngantar eneng ke kampus.
disepanjang jalan aku dah nggak mikir apapun. untuk ummi aku dah nggak bisa mikir apapun.
Setiba dirumah...dah pada senyum-senyum.." pasti guyonan.."tanyaku.
Tapi tunggu dulu ummi mana?.Akhirnya ummi muncul dengan senyum-senyum juga..
"ummi...mesti guyonan, aku wis kuatir.."
bulik ngapusi tho? tanyaku manyun..
"lha wong ra ono tenan.."jawabnya nggak mau dislahkan
ummipun tertawa penuh kemenangan, "mesti wis degdegan yo"
"wis arep nangis"jawabaku protes
'lha wong mung gojek do percaya"ibuku berargumen
Akhirnya aku tahu tadi ibu mau maen ketempat tetangga, dan ketika ditanya
jawabnya mau nyusul aku.Dan orang rumah pada percaya semua..
Padahal maksud ibu bercanda..
Akhirnya akupun berkata"pokoknya kalau bercanda jangan keterlaluan"
"yo, ning akhire kowe yo mulih tho.., wong kok betah ra mulih..( ya akhirnya kamu pulang tho..wong kok betah nggak pulang.)"Jawab ummi sambil mengacak kepalaku
Uhhh, ummi aku sayang banget sama UMMI, maaf kalau kemaren sempet lama nggak dirumah..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kehadiran kita di tengah keluarga memang sangat berarti, sempatkan walau amanah menggunung.
ReplyDeletesaya terlalu sering becanda... meski saya banyak candaan yang tidak bohong, tapi tetep dalam sekian ribu kata saya benar2 akan berbohong
ReplyDeletesometime bercanda itu perlu juga, tapi just be carefull aja ^_^
ReplyDeletemakanya perlu hati-hati...
ReplyDeleteya juga sih..tapi terkadang pilihan mengharuskan kita jarang dirumah.
ReplyDeletesubhanalloh ...
ReplyDeleteSubhanallah atas semua cinta yang diberi kepada kita dan semua umat manusia
ReplyDelete