Wednesday, May 19, 2010

2 mahasiswa solo ditangkap densus 88 hanya gara2 upload video latihan militer "teroris" di aceh..http://nasional.vivanews.com/news/read/152272-pengacara_dua_mahasiswa_akan_temui_densus baca juga http://nasional.vivanews.com/news/read/152187-mahasiswa_penyebar_film_teroris_terancam_do..hemm..siapa lagi yg akan ditangkapin.....??

17 comments:

  1. muslim takut akan agamanya sendiri,,,apa lagi yg lebih parah ada ulama yg pengecut banget di tv one pgi kemarin bilang jihad itu nggak kaya gitu...ckck2 ulama yg ironi...

    ReplyDelete
  2. @pak kerot: yupz...siapa lagi nih korban penangkapan berikutnya..densus kyknya akan siap2 alasan penangkapan kl dah nemu calon bidikan berikutnya
    @iqharokah : isu teroris mrpkan cara kaum kufar tuk menakut-nakuti umat islam,,dan aksi mereka ternyata cukup membawa hasil..

    ReplyDelete
  3. tapi sudah dilepas kan? atau masih di tangkep?

    ReplyDelete
  4. @akh jum : masih ditangkap, berita hri ini tim pengacara baru mau temui densus 88

    ReplyDelete
  5. @pak bimo : pd nggak tahu kalii apa pura2 nggak tahu....beuh,pdhl nih org juga perlu di usirr ajah...musuh dlm selimut...

    ReplyDelete
  6. pemerintahannya pada takut sama amerika

    ReplyDelete
  7. wajar lah, dikira seideologi...
    lagian apa maksudnya upload foto tersebut?

    trus kenapa zukh kasi tanda kutip pada kata "teroris" ?

    ReplyDelete
  8. Mungkinkah Rekayasa??

    Barangkali kita semua masih ingat ketika reporter Metro TV Nurudin Lazuardi
    berada satu pesawat dengan Sjahril Djohan dalam penerbangan
    Singapura-Jakarta. Nurudin satu-satunya wartawan yang “berhasil” mewawancara
    Sjahril dan mengabadikan kepulangan mantan diplomat yang diduga markus itu.
    Mudah ditebak: Metro diberi informasi eksklusif oleh Polri. Pada saat yang
    sama TVOne sedang punya hubungan tidak enak dengan Polri akibat dugaan
    markus palsu dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi. Sebelumnya, untuk
    kasus-kasus terorisme, TVOne menjadi “yang terdepan dalam mengabarkan”.
    Wartawan TVOne, Ecep S Yasa, selalu menempel pada Densus 88 ketika aksi-aksi
    penyergapan dilakukan. Ketika Amrozi cs dieksekusi,TVOne yang pertama kali
    memastikan terpidana mati teroris itu sudah ditembak mati.

    Tetapi apa harga yang harus dibayar TVOne dan Metro TV setelah mereka
    mendapat informasi dan fasilitas eksklusif dari Polri? Tidak ada makan siang
    gratis . Di tengah kontroversi penahanan Susno dan belitan markus di tubuh
    Polri, tiba-tiba “teroris” itu muncul kembali. Dan rupanya kini giliran
    TVOne dan Metro TV yang harus “memberi sesuatu” kepada Polri. Dalam
    penyergapan “teroris” yang penuh kejanggalan ini, kedua TV itu menjadi
    corong Polri. Mereka menelan mentah-mentah apa saja yang ke luar dari mulut
    Polri. Selain menampilkan gambar-gambar “kegesitan” Densus, TVOne dan
    Metro juga
    menyajikan berbagai dialog dengan “pengamat terorisme” yang menggambarkan
    hebatnya Polri dan Densus dan menggambarkan betapa Presiden dan pejabat
    tinggi sedang dalam ancaman. Kedua TV itu membiarkan Polri melakukan
    pertunjukan monolog.

    ReplyDelete
  9. buktinya ini ya?
    atau analisa anda saja?

    ReplyDelete
  10. analisa plus bukti sih,he2...dibaca aja

    ReplyDelete
  11. hmm saya sih gak banyak berkomentar saja lah
    kuatir2 kalau cuman isyu saja

    ReplyDelete
  12. silahkan mbak..alhamdulillah baik...^-^
    mbak indria gmn nihe??ane jrg OL mbak..

    ReplyDelete
  13. kl mksd upload ane blm tahu..knp ane beri tanda kutip krn kan blm terbukti teroris or bukan msih dugaan..

    ReplyDelete
  14. wah dtemukan senjata n latian militer gt kok ya... ngapain jg gitu kalo g ada maksud bwt bikin makar thd penguasa sah. lagian ada intel yg mengawasi gerak gerik mrk. kalo qt dah g pcy lg sm aparat yg brwenang,percaya sm siapa lg dong?

    ReplyDelete

 

Catatan sejarah Jiwa Template by Ipietoon Cute Blog Design