Pagi itu segera kurapikan penampilan,terus nangkring di atas motor menuju tempat PPL yang berada di sebuah Ujung kota Surakarta.
Sampai tiba di sebuah gang yang ada pak Polisi mengatur lalu lintas,kuberi tanda hendak berbelok kesitu.Dan ternyata saya diberhentikan Pak Polisi dengan wajah tak ramah.
"Berhenti mbak",saya udah gugup karena merasa tidak melakukan kesalahan dan tidak ada operasi resmi
"Iya pak..."wajahku pias
"Boleh pinjam
SIMnya???" kumakin lemes,soalnya kubelum punya
SIM kala itu.
"nggak punya pak..."
"Ya udah STNK!!!"kemudian ku angsurkan STNK-ku,dengan wajah makin nggak karuan karena kulihat pak Polisi melirik Plas nomor belakang motorku.
"Mbak motornya kami sita ya..."
"aduh jangan pak,saya terus gimana???'
Pak Polisi akhirnya ngomel-ngomel.Akhirnya datang Polisi Lain yang lumayan cakep dan ramah :)
"ada apa?"tanya si cakep
"Ini,mbaknya bawa motor tanpa indetitas dan plat motor mati pula"
Akhirnya saya diurus si cakep."Mbak tahu kan identitas motor itu STNK,sekarang lihat masa berlaku STNKnya dan habis jadi ini dah nggak berlaku"
Aku nyengir kuda menyadarai kesalahanku,"ni mbak ditambah lagi,plat mati dan pajaknya juga"
Huwaaaa...saya makin nyengir,emang kuakui saya sebagai ilegal rider selama ini.
"SIM mana???"
"nggak punya"sekarang jawabanku lebih santai
"KTP???"
"Belum punya pak,gimana kalau kartu Mahasiswa?",solanya saya paling males urus administrasi bikin SIM,pajak ngurus STNK dan bikin KTP (sttt...jangan pada ditiru yaa)
"ya udah gpp"
Ku ubek-ubek tasku dan dan juga dompetku..dan OOOO,ku baru ingat Kartu Mahasiswaku dibawa teman untuk kumintai tolong urus regristasi di Kampus.
"pakai Kartu Perpustakaan aja ya pak?"Rajukku
"hmmm...ya udah mbak gpp daripada tidak jelas gini"
Segera ku angsurkan Kartu Anggota Perpustakaan,dan akhirnya motorku disita.Dan ku binggung mau ketempat PPL pakai apa coba?
Ku tanya aja sama pak Polisinya"pak Bus Arah Bonoloyo mana ya?"
"nggak tahu mbak,tahnya yang arah terminal"
Segera ku tenteng helm dan mengejar bus yang lewat,dan pas muter ku dapati si Cakep naik motorku dan batinku"nggak pantes blas pakai motorku yang pendek"
Dan sampai tempat PPL ku pamerin surat Tilangku ke teman-temanku "aku ditilanggggg"dengan logat kayak iklan"aku dilamarrr"
Dan komen temenku"gemblungggggg,ditilang kog bangga"
Akhirnya Pulangpun saya harus jelaskan ke keluarga,bapakpun kena tegur Ummi karena tidak mau urus pajak motorku.Dan akhirnya seminggu kemudian bapak ke kantor Polisi mau cek nomor mesin untuk urusan pajak motor,eh malah pulang tanpa hasil dan memintaku urus motor sendiri.Kata bapak"cepet,mumpung yang urus bapake apik"
Sampai kantor polisi ku segera cari bapak yang dimaksud bapak saya tadi,dan ternyata si cakep tuh.Saya diajak ke kantor lantai atas.Hanya ada aku dan dia.Dinasehati agar tertib,karena ternyata aku kemaren salah jalur karena kalau pagi tidak boleh leat situ karena padet ,lha ku jawab aja kalau saya tidak tahu.Dan akhirnya saya diatwari Sidang atau bayar...kyaaaaaaa
Akhirnya saya bayar ajah,sayapun nawar-nawar tuh...Dan pak polisi bilang"besok cari SIM ya?"
"ribet pak,jarang pada lulus...tuh tetangga nggak lulus2 akhirnya bayar mahal baru lulus"
"lha itulah masyarakat kita,dikasih jalan murah malah cari yang mahal"
"lha murah tapi nggak lulus-lulus.."
"besok cari yang kolekstif aja mbak,murah."
Beres pak...akhirnya saya bisa ambil motor"tolong pak keluarin motor saya sekalian dilapin ya" :D
Dan beneran ada polisi yang nurutin,maklum baru terima duit :D
Beres pak...akhirnya saya bisa ambil motor"tolong pak keluarin motor saya sekalian dilapin ya" :D
Dan beneran ada polisi yang nurutin,maklum baru terima duit :D
Pyuhh polisi ...
T
ulisan ini dikutkan dalam GA Kinzihana