Rating: | |
Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | Ustadz.Cahyadi takariawan |
Jika mihwar tandzimi berkonsentrasi pada pencetakan dan pembentukan kader sebagai basis operasional dakwah; mihwar sya'bi mulai memunculkan kader-kader dakwah untuk berperan di ranah publik membentuk basis sosial, mengintensifkan kegiatan dakwah 'ammah dan membentuk wajihah-wajihah; lalu mihwar muassasi mempertemukan dakwah dengan kegiatan dan kelembagaan politik serta penetrasi dakwah parlemen; maka mihwar daulah mendapatkan pekerjaan baru untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin negara, blue print pemerintahan, regulasi dan perundang-undangan, serta pengelolaan negara. Sebagai konsekuensinya, beban dakwah yang semakin berat dan ranah kerja dakwah yang semakin luas ini membutuhkan persiapan-persiapan yang lebih besar dari pada mihwar-mihwar sebelumnya.
Untuk mendukung persiapan-persiapan itulah buku Menyongsong Mihwar Daulah ini ditulis oleh Ust. Cahyadi Takariawan. Maka, selain mengupas empat mihwar di atas –dengan terlebih dahulu diawali tulisan tentang dakwah, kewajiban, tujuan, metode, sampai aspek pertumbuhannya- hampir separuh buku ini berisi persiapan-persiapan aktivis dakwah dalam menyongsong mihwar daulah.
Persiapan itu dikelompokkan penulis menjadi 6 bagian; persiapan ruhani (ruhiyah), persiapan karakter (muwashafat), persiapan intelektual (fikriyah), persiapan fisik (jasadiyah), persiapan kompetensi (kafa'ah), serta persiapan materi (maaliyah).
Persiapan ruhiyah bersumber dari aqidah Islam, dan ia menjadi rahasia kekuatan Islam! Dengan persiapan ruhiyah tumbuhlah keyakinan yang kokoh dan terbentuklah sifat rabbaniyah. Dengan mengambil metode dakwah fase Makkiyah, persiapan ruhiyah ini harus diawali dari pembinaan aqidah yang benar lalu diikuti dengan pembersihan jiwa (tazkiyatun nafs).
Diantara parameter persiapan ruhiyah yang benar dalam menyongsong mihwar daulah adalah terbebasnya kader dari gejala kekeringan ruhaniyah, yaitu mudah dilanda kejenuhan dan kemalasan, mudah emosi dan tersinggung, mudah kecewa dan putus asa, serta mudah mengeluh dan meratapi kondisi.
Persiapan muwashafat mengharuskan kita untuk lebih serius dalam aktifitas tarbiyah. Persiapan muwashafat tidak lain adalah penyiapan kader dakwah melalui tarbiyah agar memiliki 10 muwashafat yang telah banyak kita hafal bersama; salimul aqidah (aqidah yang selamat), shahihul ibadah (ibadah yang benar), matinul khuluq (akhlak yang mulia), qadirun alal kasbi (berdaya secara ekonomi), mutsaqqaful fikri (wawasan yang luas), qawiyyul jismi (fisik yang sehat), mujaahidun linafsihi (memerangi nafsunya sendiri), munazhzhamun fi syu'unihi (teratur dalam segala urusannya), hariitsun ala waqtihi (manajemen waktu yang baik), dan nafi'un li ghairihi (bermanfaat bagi sesama).
Sebenarnya 10 muwashafat ini sudah menyangkut persiapan-persiapan lainnya seperti persiapan fikriyah, jasaadiyah, dan maaliyah. Namun penulis (Ust. Cahyadi Takariawan) hendak membahasnya lebih detail dan memberikan penekanan yang lebih. Karenanya persiapan-persiapan itu dibahas lebih lanjut.
Persiapan fikriyah dalam menyongsong mihwar daulah mengharuskan seorang kader untuk memiliki pengetahuan Islam secara lengkap dan pengetahuan modern sekaligus. Pengetahuan Islam yang dimaksud adalah penguasaan atas ilmu ushul ats-tsalatsah (tiga ma'rifat tentang Allah SWT, Ar-Rasul, dan Al-Islam), Al-Qur'an (kandungan dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya), As-Sunnah (kandungan dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya), ushul fiqih, aqidah, akhlak, dan fiqih, sirah nabawiyah dan tarikh umat Islam, ilmu bahasa Arab, sistem musuh dalam deislamisasi, studi Islam modern, serta fiqih dakwah.
Secara jamaah, pengetahuan modern harus dikuasai di semua bidangnya. Harus ada kader yang menguasai satu spesialisasi ilmu, sementara spesialisasi lain dikuasi oleh kader lainnya. Dengan demikian, ilmu yang dibutuhkan dalam pelayanan publik termasuk keahlian praktis dan keprofesian, pengelolaan negara dan teknologi, semuanya harus dimiliki. Sementara secara personal, kader dakwah harus menguasai ilmu yang menjadi profesinya serta memiliki pengetahuan umum di luar spesialisasinya.
Persiapan jasadiyah juga sangat diperlukan dalam mihwar daulah. Aktifitas yang semakin padat, baik amal tarbawi, amal mihani, maupun amal siyasi mutlak memerlukan kesiapan fisik yang prima. Maka, kebiasaan hidup sehat dan olahraga secara teratur menjadi kunci suksesnya persiapan jasadiyah ini.
Persiapan kompetensi mutlak diperlukan karena saat memasuki mihwar daulah, dakwah membutuhkan banyak SDM untuk memasuki posisi-posisi strategis dalam pemerintahan, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Persiapan ini perlu dimulai dari pemetaan posisi strategis yang akan dikelola dan bagaimana kompetensi SDM yang diperlukannya. Selanjutnya, kader dengan kompetensi yang tepat-lah yang ditempatkan pada posisi strategis yang tepat.
Persiapan maliyah diperlukan dalam mihwar daulah, bahkan lebih besar dari mihwar sebelumnya. Ia diperlukan dalam skala individu dan kolektif. Maka kekuatan maaliyah ini harus dipupuk dengan aktifitas usaha sedini mungkin.
Mihwar daulah, selain membutuhkan enam persiapan di atas, juga membutuhkan keseimbangan peran antara ikhwan dan akhwat. Karenanya Ust. Cahyadi Takariawan membuat bab tersendiri yang membahas peran akhawat muslimah dalam dakwah. Selain mengemukakan penghargaan Islam kepada perempuan, peran akhawat muslimah di zaman keemasan Islam juga peran akhawat dalam gerakan dakwah modern. Mengakhiri bab terakhir ini, Ust. Cahyadi Takariawan menuliskan pedoman umum keterlibatan akhawat. Pertama, kesadaran dan partisipasi sosial politik. Kedua, fardhu kifayah dalam berperan di bidang sosial politik. Ketiga, peran dalam pendidikan sosial dan politik, utamanya di ranah tanggung jawabnya baik lingkungan keluarga atau pun lainnya.
Buku ini memang tidak membahas secara detail bagaimana metode dan langkah praktis persiapan-persiapan menyongsong mihwar daulah, karena ia memang menjadi urusan internal tarbiyah. Artinya, sasaran-sasaran yang dijelaskan dalam persiapan menyongsong mihwar daulah di buku ini akan dicapai dengan aktifitas tarbiyah dengan segala manhaj dan wasaail–nya. Sehingga jika pembaca menginginkan dirinya mampu memenuhi persiapan-persiapan itu tidak ada jalan lain kecuali bergabung dalam tarbiyah dan istiqamah di dalamnya. Satu harapan kita, semoga buku ini –sebagaimana promosinya di majalah tarbawi dan media lain- menjadikan kader lebih cerdas dan siap menyongsong mihwar daulah! Wallaahu a'lam bish shawab.
sumber: http://muchlisin.blogspot.com/2009/11/menyongsong-mihwar-daulah.html
yups, bagus bener tuh buku, dapat bulan kemarin..
ReplyDeleteane br kemaren di book fair..tp sayang blm khatam...
ReplyDeleteane jugak belum khatam, masih dikit2 aja, bukunya masih dalam antrian bacaan, nunggu nomor antrian dulu tuh buku...kikikik
ReplyDeleteizin copas ye.
ReplyDeleteawas klo gak boleh
:D
alhamdulillah, sudah khatam, tapi masih ngatung endingnya.
ReplyDeleteTerbitan mana nih ya?
ReplyDeleteEra Intermedia Solo.
ReplyDeletedi bogor udah ada pak jumadi?? di jakarta juga udah ada berarti yak?
ReplyDeleteDi Bogor sdh ada. Tapi kalau di Jakarta, wallohu a'lam, masih ada tau sdh habis.
ReplyDeleteKaren akabar ter up date dari marketer freelance bilang, di penerbit utama sdh habis.
Ana juga lagi ada pesanan dan akan belanja, besok, insya ALLOH.
hah??ngantri baca..pinjem aja milikku..hehhehe
ReplyDeleteato nitip py beli ke ane,,,,hehhehe
monggo silahkan...
ReplyDeleteawas kl nggak jadi copas,hehehe...*gantian mksa..
insyaAllah ada buku keduanya..bulan depan keluar..
ReplyDeletelaris manis ya...hrga masih segitu pak??
ReplyDeleteane dpet murah bget lho kmrn,hehhehe
pengen ya??hehhe...
ReplyDeletekata siapa?
ReplyDelete39500 dgn diskon 20%, tapi di MP'ers ada yg dpt diskon 35%.
ReplyDeleteane kmrn dpet hrga 25,,,
ReplyDeleteudah pesen he he he...di penerbitnya masih ada 100 exs...dapet diskon 25% juga huhuy..
ReplyDelete25% jd berapa??ntar lagi terbit buku keduanya...
ReplyDeletediskonnya berapa tuh?
ReplyDeleteAntum distributor ya?
di JKT or Solo? Katanya sdh habis?
ReplyDeleteBuka erabookstore.com aja pak,ada cp nya disitu,hub aja
ReplyDeleteantum di JKT, iya bisa. Nyamperin. Ana kan di Bogor.
ReplyDeleteBeli berpa buah bisa dpt diskon 25%?
udah pd distop aja ngomongi hrga,,tkutnya malah jatuhi harga bukunya...
ReplyDelete