Tuesday, November 11, 2008

Poligami...Tapi kl lebih dari 4 Gimana??

Baru aja lihat tayangan TV dirumah temen

Ada hal yang menarik,ketika heboh-hebohnya kasus syeh Puji.

Kini malah ada yang lebih heboh lagi,ketika ada seorang yang mengaku Kyai dari Jatim

Yang menikah dengan 10 wanita dan semua hidup rukun serumah..*busyeeet,kok bisa

Kalau dipikir-pikir hebat juga tuh kyai, istrinya bisa akur serumah

Disela-sela lihat TV temenku komentar" wah pantesan lha kaya banget.."

Ya ia seorang pengusaha Sukses, dengan rumah mewah dan harta melimpah

ya hampir-hampir mirip syeh Puji-lah

Tapi kemudian MUI mengatakan bahwa pernikahan itu tidak ada dalam ajaran Islam

Pertanyaannya sekarang adalah, benarkah pernikahannya itu??ketika memang semua

keluarga bisa menerima dan berbahagia???

Wallahu'alam


33 comments:

  1. Ya jelas gak ada lah, dlm syariat yg ngebolehin nikah dgn 10 org wanita.
    Lha wong yang diperbolehkan cuma 4.
    Klo lebih dari 4, berarti hukumnya dah haram krn menyeleweng dari aturan Allah swt.

    ReplyDelete
  2. trus status pernikahannya gmn??masak nggak syah??berati masuk zina nggak tadz?

    ReplyDelete
  3. ya ngga boleh dong lebih dari empat, berarti melanggar surah annisa (3).
    Dulu sih para sahabat memang punya istri lebih dari 4, tapi pas turun surah annisa (3), sahabat menceraikan dan hanya tinggal 4 orang saja.

    Jadi..kalau sahabat saja akhirnya menceraikan, berarti kalau kyai itu punya 10 istri, 4 diantaranya sah, 6 lainnya kumpul kebo alias zina.
    Wallahu'alam.

    NB : kok ngaku kyai, tapi ngga ngerti agama yah ?...:-D

    ReplyDelete
  4. yah tadi wkt di berita disebutkan bhw dia Kyai..Kyai Urat kl nggak salah namanya..yah sekarangkan mudah org bilang ia kyai..

    ReplyDelete
  5. Dah dijawab ukht Nur tuh....
    Iya, gelar "kyai" tu beli di mana yha??
    Di pedagang asongan kali ya....

    ReplyDelete
  6. mo bahagia mo kaga, klo islam ngelarang ya tetep ga boleh nooo D

    ReplyDelete
  7. mmg ada pedagang asongan yang jual gelar??kl ada beli satu dunk..

    ReplyDelete
  8. Tapi tapi... Kalo aturannya 4 kenapa Nabi Muhammad SAW istrinya (kalo gag salah) ada 9 ya?? Trus hukumnya gmn dunk??
    Bukan berarti aku setuju paham poligami lo ya..

    ReplyDelete
  9. kyai atau "kyai", kyai palsu kalee... skarang dah jamannya apa2 serba palsu...

    ReplyDelete
  10. kalau yang ini, kalau tidak salah ada hadistnya. "
    bahwa istri-istri rasul itu ditentukan dari langit.". Maksudnya adalah, Allah kerap kali menyuruh rasul menikah dengan si ini dan si ini, bukan hanya keinginan dari rasul saja. berbeda dengan manusia biasa, manusia itu memang ditentukan jodohnya oleh Allah, namun dirahasiakan siapa jodohnya. itulah perbedaan kita dan Rasul. Wajar saja kalau aturanya ikut beda.

    Wallahu'alam. Lebih bagus kalao ada yang menambahkan atau koreksi.

    ReplyDelete
  11. Naudzubillah..begitu mudahnya ya di indonesia ini mempermainkan gelar. Asal kaya, bisa punya pesantren, bisa ke arab (padahal ngga tahu ngapain), langsung deh mencap dirinya macam-macam. Sayangnya juga orang-orang disekitarnya ikut menerima lagi. (mungkin karena belum mengerti atau merasa tercukupi).
    Kalau ana pribadi sih, pengen banget para ulama dan pemerintah itu bertindak kepada kyai atau ustadz gadungan kayak gini. Jangan cuma artis atau politikus saja yang dihakimi kalau melakukan perzinahan. Ustadz, kyai, guru, atau apapun juga kalau melakukan pelanggaran syariat seharusnya juga ikut dihakimi. Kalau menurut ana, kyai di atas, ngga cuma melakukan pembodohan umat tapi juga merusak aqidah, sama seperti ahmadiyah.

    afwan..

    ReplyDelete
  12. Aneh banget, kayak gitu kok ngakunya kyai...

    ReplyDelete
  13. Suka suka dia lah mo istrinya berapa, yang penting suka sama suka dan tidak ada yang terdzalimi... ngapain dipermasalahkan.

    ReplyDelete
  14. walaupun melanggar hukum Tuhan ?...kok bisa ya seorang muslim tak peduli dengan keadaan sekitar. Padahal islam sendiri mengajarkan amar ma'ruf nahi munkar...afwan..:-)

    ReplyDelete
  15. Ndoou(panggilan jawa) yang cantik,,,,af1 "Hai org2 yang beriman,jika datang kepadamu org fasik dengan membawa suatu berita,maka hendaknya kamu mengecek dengan teliti kebenrana berita tsb,sebelum kamu menimpakan pada Suatu kaum,dan kamu menyesal atas perbuatanmu"Qs Al Hujarat 6

    media yg ada Di Indonesia itu dah tak Independen lagi,dalam setiap penyampaian berita,terlebih mengenai Umat Islam/Ulama.FPI dan yang laen..
    Misalnya kebenaran berita tsb bisa kita pastikan,,alangkah baeknya kita jangan terlalu berlebih untuk mengekpos,,,karena moment ini justru akan di manfaatkan oleh musush2 islam,,yang tak suka pada islam..Barakallahu...


    af1 jidan
    ibrahim

    ReplyDelete
  16. sarujuk dg yg bawah tsb..jgn termakan isu sesat..di cek n ricek dulu..tp klo kyai ato syekh kyk gitu kok jadi ngeri ya???
    masak iya sih..

    ReplyDelete
  17. Mari kita berpegang teguh pada Al qur"an, yang di perjelas dengan sunah2 Rosul yh shahih,,di hadapan Allah kita adalah sama(Rabbani)bukan ruhani..jadi antara kita kyai/ulama adalah sama..alangkah baeknya kita diskuskan hal2 seperti ini dengan murabbi/Murabbiyah masing2...

    ReplyDelete
  18. "Kyai" kayak gini nih... yang merusak citra islam

    mereka cuma menggunakan dalil agama sebagai pembenaran hawa nafsunya

    ReplyDelete
  19. Ma"af tak ada dalil yang sesuai dengan tuntutan hawa nafsu......!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  20. kalo gitu jangan ngomong aja. coba dicek and ricek dong...kalau benar dibenarkan, kalao salah wajib buat kita sebagai muslim.....:-)

    ReplyDelete
  21. makanya saya tanya kepada pembaca sekalian..saya juga nggak membenarkan kok..afwan kl tindakan saya dianggap salah..

    ReplyDelete
  22. Iya tidak apa-apa anti zukruf, anti kan hanya menyampaikan. sekarang kita tinggal tunggu supaya tidak terpengaruh kabar fasik. Tetapi, kalau itu benar, kita haram membela yang salah. Dan untuk apa takut pada kebenaran ?

    ReplyDelete
  23. Jzklh utk ukh noor dan pak ibrahim nih sy dah nemu dali yg nggak membolehkan poligami dgn lebih dr 4 orang..Hal ini dijelaskan oleh hadits yang diriwa­yat­kan oleh Imam Malik dalam kitab Muwaththa‘, Nasa‘i dan Daruquthni, dalam Sunannya bahwa: “Nabi berkata kepada Ghailan bin Umayyah Ats-Tsaqafah yang masuk Islam dan ia mempunyai sepuluh orang istri. Nabi bersabda: “Pilihlah empat orang di antara mereka dan ceraikanlah yang lainnya”.

    Dan dalam Kitab Abu Daud dari Haris bin Qays, ia berkata: “Saya masuk Islam bersama-sama dengan delapan istri saya, lalu saya cerita­kan hal itu kepada Nabi SAW, maka beliau ber­sabda: “Pilihlah empat orang di antara mereka”. Adapun kebolehan Nabi berpoligami lebih dari empat bukan didasarkan kepada ayat ini, tetapi pengecualian yang diberikan oleh Allah khusus kepada beliau.

    ReplyDelete
  24. Assalamualaikum wr wb..
    Afwan Ya Saudari2ku...antum sekalian tak salah..dan saya pun mengerti maksud antum..
    afwan begini Ya saudariku..Toh("_") Meskipun hal tsb terbukti kebenaranya..bukanya na mendukung apa yang telah dilakukan oleh beliau tsb.(af1 na ga menyebut seorang kyai ataupun syek dll.."_" ).Karena yang membedakan seorang Muslim dengan bukan Non Muslim bukan di lihat dari Idetitas(KTP/Gaikoku jin..ini kalo di jepang lho..he..),genalogi ataupun keturunan..Seorang Muslim pasti mengenal Allah dan rosul..dan bagaimana kita bs mengenal Allah kalau kita tak mengetahui ajaran/kitabNya..Perihal mengenai Nikah ataupun Poligami..ini hanya sbg reminder saja..na rasa tum dah lebih takhrij ..tum bs lihat di http://zubairbinawaam.multiply.com/journal/item/9

    Terkadang kita begitu Optimis mengklaim bahwa diri kita adalah seorang msulim sejati..bagkan begitu yakin segala amal perbuatan kita akan diterima di sisiNya.
    afwan tak bermaksud tuk menggurui ya saudariku.,,("_")
    ada satu ayat yg menarik untuk kita kaji...
    "Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. [Al-Baqarah 2:8.] "
    Ayat ini menjadi cermin bagi diri kita sendiri, atau Mungkin seorang yg mengkalaim bahwa dirinya adalah ... ..!!( af1 tum harus bedakan..)yang selama ini secara lisan telah mengaku beriman. Telah mengucapkan syahadat. Namun yakinkah kita dengan ucapan itu? Jangan-jangan Allah nanti mengatakan sebaliknya. “Kamu tidak beriman kepada-Ku”.

    Dengan pernyataan Allah diatas seharusnya kita berhati-hati dan senantiasa menilai diri kita sendiri, ibda’ bi nafsih. Apakah keimanan kita sudah benar? Apakah sudah cocok dengan keimanan yang dimaksud Allah SWT?. Sebab yang menilai kebenaran iman itu mutlak hanya Allah SWT. Bukan diri kita sendiri maupun orang lain.

    Barakallahu fikri..

    Jadi Substansinya Ya ukhtifillah...Moment2 seperti ini sangat berpotensi sekali di manfaatkan oleh mereka(Yang tak suka pada islam)tuk melakukan propaganda2 busuk mereka,baik berupa Fitnah ataupun provokasi terhadap umat Muslim..
    Ingatlah wahai sadariku musuh kita bukan hanya syetan yg menggelanyut di hati kita saja,,af1 tum bs lihat sendiri faktanya di palestine..ataupun di Irak..
    Untuk contoh reelnya yg ada di hadapan mata kita adalah tum sudah lihat sendiri blog ataupun mp yg menginjak2 islam dll..
    Ingatlah saudariku...Allah sudah memperingatkan kita dengan firmanNya "orang nasrani dan Yahudi tak akan senang kepada kamu hingga kamu masuk agama mereka....." Qs Al baqoraoh 120
    mereka menguasai media pers dll,,belum ada satupun media elektronik yg bener2 independen di Indonesia..palagi berpihak pada Islam..
    itulah PR kita semua..
    Afwan perihal tentang Poligami di atas..Mungkin lebih ahsannya tum bs diskusikan dengan Murobiyah antum ataupun tum bs tanyakan ke syariah on line/warna islam..yg kompeten di bidangnya..afwan hal ini tuk mencegah ekses negatifnya..

    af1 Jiddan ya saudariku ..sungguh na tak bermaksud tuk menggurui anti..agama islam adalah agama yg dien,yg lebih mengutamakan pencegahan dari pada pengobatan..
    Marilah kita Cegah,Hal2 yg merugikan islam atupun ajaranya..
    barakallahu..

    af1 tolong nanti kalau tum sudah baca coment na..mohon di delete aja..
    na yakin tum juga memperjuangkan kebenaran...
    saatnya satukan harokah..


    salam jihad fisabilillah
    ibrahim

    Wassalamualaikum wr wb

    ReplyDelete
  25. mksudnya del artikel ana or komen antum??walau u keduanya saya sanggup u kebaikan kenapa tidak??sbnarnya niat saya cm mau memancing pembaca bhw itu salah...tanpa saya hrus ngomong..
    tp ternyata saya lupa bhwa ternyata medianya mgkin nggak tepat..Af1 ..

    ReplyDelete
  26. af1 cukup coment saya saja.af1 kalau postingan tum itu terserah antum dan itu hak antum...
    sekali lagi af1 jiddan ..("_")
    Mohon jangan di masukan ke hati...

    ReplyDelete
  27. Hmm..sebenarnya sih ane udah tdk mau komentar lagi nih..cuma, mungkin ini saat yang tepat buat menyampaikan juga. Mudah-mudaghan komentarnya juga tidak salah...:-)

    Sebenarnya, ana sudah mengerti maksud pak ibrahim. Maksud beliau, kita jangan menjelek-jelekan Kyai - nya, karena mungkin saja si pelaku poligami ini bukan seorang kyai, tapi cuma mengaku sebagai kyai. Karena itu pak ibrahim bilang untuk tidak percaya kepada kabar fasik, tetapi tetap menyatakan kalau cara poligaminya salah.

    Sebenarnya sih pak ibrahim, kalau kita lihat pada surah Al Quran An nisaak : 81 (tentang orang munafik) atau sebuah hadist,
    "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terhadap kalian ialah seorang yang rajin membaca AL Qur'an, namun ketika di perlihatkan kesenangannya dan ia pun sedang mengenakan selendang islam pinjaman dari ALLAH sampai batas yang dikehendak-Nya, ia menanggalkannya dan membuangnya begitu saja, lalu ia pergi ke tetangganya dengan membawa pedang dan menuduhnya syirik" (hadist Hasan riwayat Ath-Thabarani).

    itu menyatakan bahwa memang ada seorang muslim yang berbuat seperti itu. Jadi ana rasa, jangan setiap saat ketika ada hal-hal yang jelek, yang tak diinginkan yang dilakukan oleh seorang muslim, maka muslim yang lain menyangkal bahwa ia bukan muslim. Toh, muslim juga ada yang melakukan zina, maling, perkosaan, pembunuhan, dll. mereka itu berkategori muslim munafik atau muslim bodoh.
    So, seperti kata Al Quran juga dalam surah QS. AN NISAAK : 135
    “Hai orang – orang yang beriman, hendaklah tegakkan keadilan, serta menjadi saksi bagi Allah, meskipun atas dirimu sendiri atau ibu bapamu dan karib kerabatmu. Jika pesakitan itu orang kaya atau miskin, maka Allah lebih mengetahui keadaan keduanya. Maka janganlah kamu turut hawa nafsu, sehingga kamu tiada berlaku adil. Jika kamu berputar atau berpaling, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.”

    siapapun dia, walaupun saudara sendiri, ibu-bapa, atau karib kerabat, guru yang dihormati, kalau ia salah, maka kita wajib mengingatkan nya.

    Satu hal juga pak ibrahim, ana cukup banyak bertemu dengan cara berdiskusi seperti pak ibrahim. Pura-pura salah dulu, tapi intinya mencapai kesepakatan yang sama. Maksud bapak sih memang baik, biar kita diajak berfikir lebih dalam dulu. Tapi...kalau diskusinya dengan yang selevel bapak juga..:-). Kalau menurut saya pak, akan lebih baik orang seperti bapak yang ilmunya sudah lebih daripada kita-kita yang masih butuh bimbingan ini, menyampaikan saja secara langsung tanpa harus tarik ulur dulu. tidak semua orang kan sama ya pak, malah justru bimbingan yang langsung dan jelas Insya Allah akan lebih baik.
    mohon maaf pak, sekedar masukkan saja. jangan dimasukkan ke hati..:-)



    Mohon maaf kalau kurang berkenan. terima kasih. Afwan juga kalau salah..mohon diingatkan...:-)

    ReplyDelete
  28. Jazakillah ya Saudariku...atas tadzkirahnya..af1 untuk apa yg na maksudkan..Mungkin ukhti zukruf sudah lebih paham...af1 dan tak bermaksud na tuk menarik ulur dsb..af1 yg tum katakan benar sekali..banyak org yg mengklaim dirinya Muslim,,tetapi melakukan hal2 yg seharusnya tak dilakukan oleh seorang Muslim..af1 Ya Saudariku yg di Rahmati Allah,yg na tekankan bukan masalah Poligaminya Ya saudariku...(af1 mungkin tum bisa tanyakan sama ukhti Zukruf tentang apa yg na maksudkan)af1 untuk hal Nikah/poligami dan laen sebainya na yakin tum dah lebih takhrij,,bahkan ane yg seharusnya mendapat bimbingan dari antum sekalian..
    af1 Ya ukhti zukruf yang di Rahmati Allah..Mungkin antum bs sedikit,memberikan gambaran tentang apa yg na maksudkan..kepada Ibu Noor..

    Jazakillah.. Ya saudari2ku atas share dan masukanya..sungguh membawa manfaat sekali buat ane khususnya..
    Sekali lagi af1 jidan..kalau ada kesalahan adalah datangnya dari saya..
    kalau kebenaran datangnya dari Allah..

    Salam ukhuwah

    ReplyDelete
  29. sebenarnya ukhti noor dan akh ibrahim itu type org yang menyenangkan utk diskusi..pintar tp tidak sombong...mg dgn komentar2 terakhir sudah menjadikan semua jelas..insya Allah saya paham semua maksud antum..jzk atas semua..

    ReplyDelete

 

Catatan sejarah Jiwa Template by Ipietoon Cute Blog Design