Tadi sore..adek tingkat ane SMS ada yang butuh temen sharing..
akhirnya ia minta ijin untuk ngasih nomorku ke seorang temennya itu
Awalnya,,ane pikir pasti masalahnya seputar kebinngungan mengambil keputusan atau apa
kebetulan adek tingkatku ini dulu sering jadi "klien "( klien curhat ke ane,,,mgkin kata klien lebih tepat daripada pasien )..bahkan ketika ia sudah lulus dan pulang kerumah ia masih sering minta pertimbangaku utk beberapa hal,,dulu pernah ia harus menempuh jarak 3 jam-an dari rumanya, demi menemuiku sekedar pengen crita,,,duh jadi merasa terharu..
kembali ke kisahku tadi sore,,akhirnya temennya itu menghubunginku
ia memperkenalkan diri dan meminta ijin untk "mintaku jadi temen sharingnya, tapi skedar lewat SMS "..ane pun menyetujuinya,,
akhirnya mengalirkan sebuah crita sedih..tentang kemarahannya kepada ALLOh atas nasibnya..
tentang ketakutannya menjalni hidup kedepan..setelah beberap nasib menimpanya
........................
ia menikah 3tahun yang lalu, tapi suaminya meninggalkannya ketika 5 hari dari kelahiran anakknya..tapi hingga kini ia belum mengurusi surat percerainanya..katanya, ortunya baru mau ngurus surat cerainya ketika si ibu ini..mau nikah lagi..
akhirnya..si ibu ini ta'arauf dengan seorang mua'allaf..kini sang muallaf sedang belajar sholat dan membaca iqro..dan beberapa bulan ke depan ada rencana menikah..
tapi kemudian muncul sebuah keraguan...karena ternyata sang muallaf itu adalah mantan pecandu..dan sekarang akibatnya adalah...paru-parunya berlubang...
keraguan sang ibu adalah karena ia takut kehilangan yang kedua lagi...
lalu apakah jawabanku??
akhirnya..ane pun berupaya menjawab semua pertanyaannya,,
tapi kemudian tadi pagi..ada perasaan..benerkah apa yang ane katakan dan sarankan??
mungkin di antara sekian masalah yang masuk redaksi otakku minggu-minggu ini dari beberapa temen yang curhat..ini adalah yang tersulit..
ada perasaan...apakah ane mengedepankan sikap sok tahu dan sok bijak??
segera ku berusaha menepis semua perasaan2 itu..
dan saat ini ane cuma berharap..semoga ia mendpatka jalan keluar yang terbaik..
........................................................................................................................
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hm.. trus, saran dari mbak apa?
ReplyDeletesaran ane..slah satunya adalah sholat istiharoh..
ReplyDeletedan ia udah melakukan..ia justru bertanya,,apakh sholat istiharoh itu jwabannya lama??
saat itu ane menyarankan utk trus dilakukan dan yg lebih penting adalah netralkan pikiran dulu ktk sholat,,hilangkan kecenderungan dan ketakutan..dan bener ketika itu ia mnjwab bhwa slm ini ia lbh dominan diliputi rasa takut..
dan ana jg nyarani utk lebih dekatin diri ke ALLOh,,dan memohon kepadaNYa pikiran yg jernih dan petunjuk yang benar...
tapi kok kesannya ane sok menasehati,,pdhl ia lbih tua,,
swami yg ninggalin dia mpe skrng gmn? apa swami dah nyatain cerai?
ReplyDeletekl mslah itu,,ane kurang tahu..
ReplyDeleteane jg baru td pagi smpet kepikiran mslah itu...
mksd ninggalin ia tuh dlm konteks gmn ane g tahu...
cb tanyain ukh dah brp lama s swami ninggalin istrinya, g ngasi nafkah lahir-bathin krn t'kait dgn ta'aruf yg dilakukan si istri itu. apa jd nya klo dia masih sbg istri org
ReplyDeleteya coba ntar ane tanyakan..jazakillah mbak msukannya.
ReplyDeleteudah disuruh istikhoroh ?
ReplyDeletejuga melacak latarbelakang si pria muallaf?
udah pak...
ReplyDeletekl mslh sang muallaf,,ane kurang tahu juga,,br tadi mlam kita kenal,,jd ia bru crita sekilas...tp kyaknya, mmg si muallaf dah taubat..tp wallahu 'alam
udah mbak..ternyata ia tdk berpisah dgn swaminya slm hampir 1tahun,,dan slm itu ia g dpet nafkah sm sekali..mmg pd awalnya mrk sepkat utk milih jln masing2..apakh itu dah jatuh talak ya??tp ia blm ngurus secara legal percerainnya di pengadilan agama...
ReplyDelete