<"anti mau jadi isri keduaku?" tanya Syazni tegas dan yakin. Tiba-tiba mata Fulanah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah. "ana tak mengira antum dah beristri ! Antum jahat ! Teganya mempermainkan hati ane.. antum tahu seprti apa marahnya saya? Hah!" pekik Fulanah dengan suara tersekat-sekat.
Mata Syazni liar melihat kiri kanan, mungkin ada orang yang memandang perlakuan dia dan Fulanah. Bukan takut akan pandangan manusia, tetapi taku orang salah mengira dengan tingkah fulanah "Saya ingat kita lama berkawan, antum katanya masih bujang. Tapi rupa-rupanya… " Fulanah mula sebal
"ana nggak bermaksud…" "Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fulanah dengan kasar. "antum seperti orang alim saja, tapi sanggup menipu ane. Dan antum sanggup melamar saya menjadi isteri kedua antum , antum ingat saya ni siapa?" suara Fulanah semakin tinggi, setinggi egonya. Syazni diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fulanah' di sebalik Fulanah yang dia kenal selama ini. Fulanah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan jilbab kuningnya.
Dalam hatinya, Syazni seolah-olah menghinanya apabila memintanya untuk bermadu. Syazni muram. Namun masih terselip kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya."Ada hikmah," bisik hati kecil Syazni, sekecil pandangannya terhadap Fulanah.
Minggu-minggupun berlalu Program-program dakwah menyibukkan jadwal Syazni sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bagi.
Namun, hatinya tegas dan yakin bahwa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak. Keyakinan serta keaktifan Syazni berdakwah sedikit sebanyak membuat kagum hati gadis-gadis dalam wajihahnya.
Malah, Syazni dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama.Sudah banyak muslimah yang menaruh hati padanya, Dan Fulanah terlebih dahulu dekat dan menaruh hati ke Syazni. Bagi Fulanah, Syazni seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Syazni melamarnya menjadi isteri kedua. Syazni masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fulanah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mau berbaik dengan Fulanah, namun sikap Fulanah yang keras dan kurang memahami arti dakwah menggagalkan usaha Syazni tersebut.
Bagi Fulanah, Syazni tak ubah seperti lelaki lain. Gerak kerja dakwah Syazni berjalan seperti biasa.. Siangnya ke mondar-mandir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan syuro’ dengan sahabat-sahabat seangkatannya. Syazni semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah.
Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Syazni Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah daurah, Syazni dikejutkan dengan ungkapan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Syazni sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti.
isteri pertamanya sudah pasti membawa Syazni menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fulanah atau tidak? Syazni ragu , tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah mencari tahu jalan pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Syazni berjumpa dengan Nusaibah ditemani sahabat baiknya.
Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Syazni bertanya tentang pertanyaan yang pernah ditanya kepada Fulanah.
"antimau jadi istri kedua saya ?" tanya Syazni mantap
"Mau ," jawab Nusaibah ringkas.
"ehmm,,benarkah?" tergagap Syazni menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.
Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut ataupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Syazni.
"Kenapa saya?" tanya Syazni ingin tahu."Saya ingin membantu gerak kerja dakwah antum ," jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu."Baiklah," jawab Syazni tersenyum.
Akhirnya, Syazni dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Syazni terasa dakwahnya semakin laju. Jadwalnya teraturrapi, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Syazni semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Syazni membawa Nusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya. Kadang-kala letih menghinggapi Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada berhenti.
Namun, inilah yang dia yakini sebelum menikah dengan Syazni. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi ganjalan atau penghalang dakwah suaminya.
"Abang, saya bolehkah adek bertanya ?" sapa Nusaibah dalam boncengan motor sewaktu dalam perjalanan ke sebuah perjalanan menuju sebuah acara
"Ya sayang?" jawab Syazni
"Abang tak pernah membawa adek ke istri tua abang," luah Nusaibah yang sangat ingin berjumpa dengan madunya.
"Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa," Syazni menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum. "benarkah? Dia datang ke acara itu juga," jawab Nusaibah riang.
Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Syazni dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Syazni yang banyak membantu selama ini.
Tidak heranlah Syazni aktif dalam dakwah sebelum ini.
"Kita dah sampai," Syazni, sesampainya ditempat acara daurah sambil membawa tas Syazni berdiri, mengadap ke arah sebuah tempat di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri sepeda motor.
"Itu isteri pertama abang," Syazni menuding jari ke arah tempat acara tersebut "Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Syazni. "tidak kelihatan bang..," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya. "Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar. Syazni tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang. "PERJUANGAN, " jawab Syazni.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kirain...
ReplyDeletekirain apa bunda??
ReplyDeletehihi..beneran, dipoligami nomer 2..
ReplyDeletelho beneran tuh,,kan jd nomor 2..hehe..
ReplyDeleteUdah lingga duga dari pertama..hihi...pernah dngr cerita temen tentang ikhwah kampusnya yg jg gtu mba...
ReplyDeletePinter nih bikin cerpen nya!salut..:)
ReplyDeletewah sayang bunda,,cm alih bhs aja..kl mau baca cerpen murni lihat di http://zukruf85.multiply.com/journal/item/328/bunda_itu_...di_mana_bu dan tp://zukruf85.multiply.com/journal/item/226/Di_kamar_Gelap....
ReplyDeleteiya ya lingg..wah telat dunk,,
ReplyDeleteMeluncur:-)
ReplyDeletehati2 bunda..
ReplyDeleteterharu :)
ReplyDeleteane malah salut bunda...
ReplyDeletelangka nih,,pernikahan dlm dunia dakwah kyk gini..
hm..
ReplyDeleteaku pengen poligami.. hahaha.,.
boro-boro poligami mbaaaak.,..
Istri saya tanya: Siapa istri pertama mas?
ReplyDeleteSaya jawab: 192.168.1.172
Istri: Apa itu
Saya jawab: Server saya
napa bro??
ReplyDeleteane aja dah poliandri,hehe
wah..trus istri pak bimo jawab apa lagi,gmn ekspresinya??
ReplyDeletehehehe ya pada ketawa..
ReplyDeletetak kirain,,marah-marah,,
ReplyDeletebiasakan para wanita..hehe..kok jd lupa ya kl ane wanita..
Subhanallah yah, kalo ada ikhwan dan akhwat yang benar-benar berjuang untuk dakwah dan ummat...
ReplyDeletetrus Fulanahnya kemana..?..:D
ReplyDeleteapa sebelumnya fulanah Partner dakwah tokoh di atas atau gmn ukh..^_^
yupz ukh..subhanallah,,kisah langka tuh,,,
ReplyDeleteya,,fulanah adalah patner kerja dakwahnya
ReplyDeleteya..fulanah sibuk dgn kehidupannya sendiri dunk..lagipula ia hy nggak memahami bhs si ikhwan tntg sosok istri pertamanya..ini bs diambil hikmah..bahwa pernikahan atas nama dkwah itu akan lebih indah...wallahu'alam,,ngomong2 ty fulanah knp??:D
ga nape2..:D
ReplyDeletenggak mungkin...
ReplyDeletejgn2 ntar dikira ane si fulanah??
jah....
so sweet ^__^
ReplyDelete
ReplyDeleteoiya pgn ikutin judulnya ah, tp rada beda dikit, ada yg mau jd istri pertamaku ga? hehehe..
nice artikel..^_^
waaaaaaaaaaaaa,,,
ReplyDeletesubahanalloh..^^
Ka Zukhruf mau menjadi istri kedua saya?
(kece mode on) :))
btw, saya juga mau ka, jadi istri kedua syazni..^^
oh ya??
ReplyDeletewoiii..si emil promosi..
ReplyDeleteada yg mau nggak nih?? :D
ya bilang aja ke syazni..
ReplyDeletejgn ke ane,hehe
Subhanallah, kalo segalanya diserahkan kepadaNya
ReplyDeleteinsyaallah Allah akan ngasih yang terbaik buat hambanya
yupz...tp ihtiar juga ya ukh..
ReplyDeleteterharu :)
ReplyDelete